Gorengan, Lauk Andalan yang Membahayakan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Washilah – Gorengan mungkin makanan yang tak pernah sepi peminat. Hampir semua tempat menjual produk olahan yang satu ini. Selain harganya yang relatif murah, gorengan  juga memiliki rasa yang gurih dan enak. Tekstur renyahnya membuat banyak orang ketagihan.

***

Akhir tahun 2022, di Kampus UIN Alauddin Makassar, saya mendatangi tujuh mahasiswa yang sedang duduk santai di taman. Saya menemui mereka bukan tanpa alasan, tetapi ingin menanyakan, sesuka apa sih mereka dengan gorengan?

Aini, salah satu mahasiswa yang saya temui mengatakan, ia terkadang membeli gorengan untuk dijadikan lauk. Jawaban enam mahasiswa lainnya hampir sama, selain enak dan mengenyangkan, mereka mengatakan kalau gorengan juga pas di kantong mahasiswa. 

Saya kemudian menanyai dua teman melalui WhatsApp. Salah satunya mengatakan pernah mengonsumsi gorengan selama tujuh hari berturut-turut, karena proses memasaknya lebih cepat. Harganya pun relatif lebih murah.

“Sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi meskipun tahu kalau itu kurang baik. Daripada tidak makan lebih baik makan gorengan,” ucap Mu’min melalui chat WhatsApp dengan emoji tertawa.

Kalau Zulfahmi, teman saya yang lain beda lagi. Menurutnya, gorengan bisa jadi penghemat kas bendahara organisasi.

“Gorengan harganya murah. Sangat mendukung bagi finansial mahasiswa, Apalagi tahu isi dan tempe kan bagian dari sayuran juga, bisa untuk dijadikan sebagai lauk,” kata Zulfahmi melalui pesan WhatsApp.

Di malam hari, saya mendatangi tiga penjual gorengan di tempat berbeda. Kebanyakan pembelinya dari kalangan mahasiswa karena mereka jualan di sekitar Kampus UIN Alauddin Makassar.

“Saya biasanya buka jam dua sampai jam sebelas malam. Karena dekat dari kampus, kebanyakan yang membeli mahasiswa,” ujar Awal, salah satu penjual.

Bahaya Gorengan jika Dikonsumsi Keseringan

Di balik rasanya yang gurih dan renyah, gorengan ternyata menyimpan dampak yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Dosen gizi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Irvani Anwar Ibrahim mengatakan, gorengan sebenarnya aman-aman saja jika dikonsumsi secukupnya. Tetapi jika berlebihan, tidak baik bagi kesehatan.

“Jangka panjangnya yang harus kita pertimbangkan, bahwa minyak yang dipakai untuk menggoreng itu bagaimana, jika hanya sekali saja tidak apa-apa tapi kalau misalnya dalam jangka waktu yang lama dan sering mungkin itu bisa jadi masalah,” ujarnya.

Minyak yang dipanaskan dan dipakai secara berulang-ulang, kata dia akan memicu terjadinya kanker.

“Akan ada pembakaran atau zat yang akan terurai jika minyak itu dipanaskan secara berulang-ulang. Zat itulah yang akan berbahaya dalam tubuh, salah satunya adalah zat yang akan memicu terjadinya kanker,” ujarnya.

Salah satu penjual gorengan yang saya temui, mengaku kalau minyak yang dipakai adalah minyak dalam kemasan plastik tanpa merek, atau biasa disebut dengan minyak curah. Ia juga membenarkan pertanyaan saya, minyak yang masih ada sisanya dan tinggal sedikit, ia tambahkan lagi dengan minyak baru agar tidak rugi.

Penjual gorengan lainnya membeberkan kalau dalam sehari, ia bisa menggunakan minyak hingga 15 liter. Di hari berikutnya, barulah diganti dengan minyak baru. Bisa dibilang minyaknya hanya sekali pakai tetapi digunakan dari sore sampai tengah malam.

Irvani Anwar juga menjelaskan kalau nasi dan gorengan mengandung karbohidrat. Jika keduanya dikonsumsi secara bersamaan, bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

“Nasi ketemu mie instan atau nasi ketemu gorengan itukan sama-sama karbohidrat yang tinggi, padahal dalam tubuh kita ini butuh asupan-asupan zat gizi yang lain,misalnya serat,” jelasnya.

Serat diperlukan bagi tubuh untuk mencegah obesitas. Penyakit ini dapat dihindari dengan tidak mengonsumsi gorengan secara berlebihan.

“Kita butuh serat dalam tubuh sehingga pencernaan bisa lancar. Kita butuh vitamin, mineral dan karbohidrat. Energinya bisa saja mengatasi rasa lapar, tetapi protein dan sebagainya mungkin tidak terlalu baik lagi, karena gorengan itu mengandung minyak dan lemak jenuh yang tinggi,” ungkapnya.

Terakhir, ia memberikan tips agar tubuh tidak bermasalah. Salah satunya dengan tidak mengonsumsi gorengan secara berlebihan.

“Silahkan makan gorengan. Silahkan makan apa saja tapi jangan berlebihan, karena ketika kita mengonsumsi gorengan kita harus menyeimbangkan dengan serat-serat. Kebanyakan karbohidrat tanpa serat yang seimbang dalam tubuh seperti sayur-sayuran, buah-buahan bisa menyebabkan sistem pencernaan dalam tubuh kita akan terganggu”.

Penulis : Desviana (Magang)

Editor : Jushuatul Amriadi

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami