Kerabat Bakar Jokowi di Hari Buruh

Facebook
Twitter
WhatsApp
Boneka Jokowi Dibakar di tengah-tengah massa aksi hari buruh di samping fly over, Rabu (1/5/2024). Foto: / Washilah - Rahmat Rizki

Washilah – Persimpangan fly over yang menghubungkan antara Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan A.P. Pettarani menjadi titik panas aksi peringatan hari buruh, tepatnya di depan Gedung DPRD Provinsi Sul-Sel, Rabu (1/5/2024).

Ratusan demonstran dari aliansi Komite Rakyat Berdaulat — mereka menyebutnya Kerabat — duduk melingkari boneka berbaju hitam yang kepalanya bertempelkan kertas dengan gambar wajah yang bertuliskan “Jokowi”, sesekali seseorang maju memaki-maki boneka itu.

Bukan kali pertama tempat ini menjadi titik aksi, memang sudah menjadi tempat favorit organisasi mahasiswa di Makassar untuk melancarkan aksi demonstrasi di sini.

Suara lantang dari alat pengeras suara yang digunakan oleh para orator terdengar dari berbagai aliansi organisasi di Makassar, salah satunya Kerabat, secarik lakban hijau yang menempel di lengan menjadi penanda identitas mereka.

Pihak kepolisian sempat mencoba merampas atribut massa aksi Kerabat yang bertuliskan “Bangun Konsolidasi Rakyat, Adili Rezim Jokowi,” yang terpampang di pagar besi gedung DPRD karena disebut makar.

Penampakan spanduk yang hendak dicoba dirampas polisi. / Foto: Washilah – Rahmat Rizki.

“Jangankan membela buruh, angkat bicara atau bahkan memikirkannya saja, kita sudah direpresi oleh aparat kepolisian,” tegas seorang orator berambut gondrong dengan kemeja bermotif kotak-kotak hitam putih menanggapi aksi kepolisian itu.

Selain melakukan orasi, sesekali massa aksi bernyanyi dan berjoget bersama, dari yel-yel, lagu buruh tani hingga lagu-lagu timur, kaka main salah, salah satunya.

Megafon kini berpindah ke tangan Ardan, Sembari mengayun-ayunkan tangan kiri yang menjepit sebatang rokok, dan tangan kanan yang memegang erat megafon dan berteriak “Hari ini kita tidak hanya memperingati hari buruh kawan-kawan, akan tetapi,” tetiba saja orasi yang dilakukan terhenti, akibat kerusuhan dari massa aksi sebelah.

Dorong-mendorong antara massa aksi dengan aparat kepolisian pun tak terelakkan, bising suara teriakan sahut-menyahut yang mencoba menenangkan massa berkecamuk di telinga, dua orang dari aliansi sebelah pun diamankan seusai kerusuhan tersebut.

Kerusuhan yang melibatkan antara massa aksi dan aparat kepolisan. / Foto: Washilah – Rahmat Rizki.

“Hati-hati”
“Hati-hati”
“Hati-hati provokasi,” dengan serentak massa aksi bernyanyi merespon kerusuhan tersebut.

Berapa saat kemudian, saat situasi kembali aman, para demonstran pun bergeser 250 meter ke arah Timur, dari gedung DPRD menuju fly over Urip Sumoharjo.

Di sini tak kalah ramai dari tempat sebelumnya, beberapa titik di kolong jalan layang dipenuhi demonstran dari berbagai aliansi. Bendera hijau, bendera merah, hingga yang tak memakai bendera sekalipun, asap hitam dari bakaran ban membutai pandangan di bawah jalan layang tersebut.

“Hidup buruh”
“Hidup mahasiswa”
“Buruh Bersatu,” teriak jendral lapangan memimpin orasi.
“Tak bisa dikalahkan,” sahut para massa aksi menyambung teriakan jendlap dengan serempak.

Dari atas jalan layang, aparat kepolisian yang berjejer di sana hanya bisa menonton boneka bertopeng Jokowi dibakar di sekeliling massa aksi Kerabat.

“Innalilahi wa Innailaihi raajiuun, selamat jalan kanda Joko,” ucap salah seorang berbaju hitam melalui megafon merah yang menempel di mulutnya.

Perpaduan antara senja dan asap hitam saat massa aksi bubar. / Foto: Washilah – Rahmat Rizki.

Setelah pembakaran, joget bersama mengelilingi boneka kembali dilakukan, sekaligus menjadi penutup dari aksi peringatan hari buruh ini.

Orang-orang mulai bubar menuju titik kumpul di bawah perpaduan bias jingga matahari sore dan asap hitam bakaran ban yang sudah habis terbakar sedari tadi.

Penulis: M. Nur Fathun Na’im Syaiful (Magang)

Editor: Saldi Adrian

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami