Bara-barayya Road to Campus: Mahasiswa dan Masyarakat Miliki Perlawanan Murni

Facebook
Twitter
WhatsApp
Dialog Publik Bara-barayya Road To Campus, berlangsung di Taman Baca Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, Rabu (15/06/2022). | Foto: Washilah-Heni Handayani

Washilah – “Dukungan pemerintah dan politisi tidak ada. Jadi, kami mengandalkan perlawanan rakyat. Mengandalkan akar rumput. Kita biasa datangi kampus dan ruang-ruang akademisi atau masyarakat, karena kami pikir mahasiswa dan masyarakat memiliki perlawanan murni,” ungkap Herry dalam Dialog Publik “Bara-barayya Road To Campus”, di Taman Baca Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, Rabu (15/06/2022).

Herry sebagai pembicara dari Aliansi Bara-barayya Bersatu, bersama beberapa warga Bara-barayya mengunjungi UIN Alauddin Makassar dalam rangka berdialog update kasus Bara-barayya, pameran data, serta lapak baca.

Dalam dialog tersebut, Herry mengungkapkan bahwa Bara-barayya sangat ingin dimiliki pihak yang mereka sebut Mafia Tanah. Pertama, karena lokasinya yang strategis untuk dikomersilkan. Kedua, ingin dijadikan zona baru perekonomian.

“Jadi, target pasti adalah Bara-barayya sebagai kampung kota,” kata Herry.

Herry mengakui, bahwa kekuatan lawan sangat kuat baik dari segi politik, uang, dan media. Warga Bara-barayya merasa tidak punya keberpihakan politisi bahkan pemerintah dalam kasus sengketa tanah ini.

Salah satu warga Bara-barayya, Muhammad Nur menceritakan beberapa diskriminasi yang telah dilakukan Tentara Negara Indonesia (TNI) kepada warga selama kasus tanah.

“Mereka melobi warga terkait tanah bahkan saya juga salah satu korban, sedangkan TNI kapasitasnya bukan untuk itu. Mereka melakukan observasi dalam artian memantau kegiatan warga di Bara-baraya. TNI bahkan menentukan batas-batas tanah,” ungkap Muhammad Nur.

Di akhir dialog yang dihadiri puluhan Mahasiswa UIN Alauddin tersebut, Herry dan warga Bara-barayya berharap, proses hukum berjalan lancar. Begitu pun agar solidaritas warga dan mahasiswa tetap membara untuk memperjuangkan tanah Bara-barayya.

Penulis: Sugiya Selpy R
Editor: Jushuatul Amriadi

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami