Oleh: Rahmat Rizki
Kata “Aku” dan “Kau” selalu kukawin paksakan menjadi “kita”
Sudah lama kupaksakan seperti itu
Di dalam kepala
Di atas kertas
Menjelma bunyi-bunyian dengan nada memabukkan
Hanya aku yang mabuk
Menenggaknya berulang-ulang
Sampai terbuang
Semua tentangmu sungguh candu
Bukan rokok, alkohol, heroin atau marijuana
Kau tak sekalipun menjelma narkotika
Tapi kau adalah zat adiktif paling berbahaya
*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar*