Maaf ya, Aku Mabuk

Facebook
Twitter
WhatsApp
Dok. pribadi Rahmat Rizki

Oleh: Rahmat Rizki

Kata “Aku” dan “Kau” selalu kukawin paksakan menjadi “kita”

Sudah lama kupaksakan seperti itu

Di dalam kepala

Di atas kertas

Menjelma bunyi-bunyian dengan nada memabukkan

Hanya aku yang mabuk

Menenggaknya berulang-ulang

Sampai terbuang

Semua tentangmu sungguh candu

Bukan rokok, alkohol, heroin atau marijuana

Kau tak sekalipun menjelma narkotika

Tapi kau adalah zat adiktif paling berbahaya

 

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar*

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami