Washilah – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar menggelar Q&A dengan mengusung tema “Tangguh Bersama, Cegah dan Hadapi Kekerasan Seksual” di Lecturer Theater (LT) FTK, Sabtu (14/10/2023).
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yakni, Yayasan Rumah Mama Sulawesi Selatan, Lusia Palulungan dan Yayasan pemerhati Masalah Perempuan, Aflina Mustafainah.
Ketua HMJ PBI, Tasya mengungkapkan tema tersebut diangkat karena maraknya kekerasan seksual, sehingga dianggap perlu mengupas permasalahan tersebut di ruang diskusi yang menghadirkan pemateri yang kompoten dalam menangani kasus tersebut.
“Permasalahan kasus kekerasan seksual perlu untuk didiskusikan,” ujarnya.
Salah satu pemateri, Lusi menjelaskan kekerasan seksual dilatarbelakangi berdasarkan pengalaman masa lalu korban. Penyintas mengalami trauma, namun tidak dilakukan pemulihan.
“Kekerasan terus terjadi ketika tidak ada pemulihan secara fisik maupun mental. Akibatnya, korban bisa saja menjadi pelaku kekerasan seksual,” ungkapnya
Pada saat sesi tanya jawab berlangsung, salah satu Dosen UIN Alauddin Makassar, Surya mempertanyakan cara agar mahasiswa yang mengalami kekerasan seksual tidak takut dan sungkan untuk menceritakan kejadian tersebut.
Lusia menjelaskan tidak perlu takut untuk menyampaikan atau melapor ke pihak yang berwajib agar kekerasan seksual tidak terus-menerus terjadi.
Terakhir, Lusia menegaskan harus ada payung hukum mengenai kekerasan seksual untuk menangani pemulihan psikologis pelaku atau pun korban sehingga bisa meminimalisir terjadinya kekerasan seksual.
“Penegakan hukum sangat penting dalam pemulihan fisik dan mental kekerasan seksual,” tutupnya.
Penulis: Rosdiana (Magang)
Editor: Nabila Rayhan