Oleh : Sri Reski Laura Fajrianti
Menjadi mahasiswa yang berkuliah di jurusan Filsafat Agama nyatanya tidak menghentikan jiwa sastra Andi Alfian, atau yang dikenal dengan nama pena Aalfian Aalfaea.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Filsafat Politik (FUFP) Universitas Islam Negeri Alauddin angkatan 2016, yang akrab disapa Aalfian tersebut telah menekuni dunia tulis menulis khususnya puisi sejak dia duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Alfian mengungkapkan bahwa, ia mulai tertarik dengan puisi saat ia bergabung dengan salah satu organisasi sastra di sekolahnya.
“Dulu di sekolah saya ada ekstra kurikuler pengembangan bahasa dan sastra, di program inilah saya mulai berkenalan dengan para penyair seperti Chairil Anwar, Subagio dan penyair lainnya,” jelasnya.
Lelaki asal Bombana Sulawesi Tenggara ini berhasil merangkai sajak dan membukukannya. Buku tersebut merupakan buku kumpulan puisi yang diberi judul Judul Apa Yang Cocok Dengan Buku Ini. Cetakan pertamanya telah terbit pada November 2019 dan cetakan kedua telah terbit juga pada Februari yang lalu.
“Cetakan pertamanya dicetak terbatas di Makassar, sedangkan cetakan keduanya dicetak lebih banyak di Yogyakarta,” jelasnya lebih lanjut.
Aalfian juga menyebutkan bahwa tulisan-tulisannya tersebut telah ia tulis dalam rentang waktu 2018-2019, hingga pada akhirnya dikumpulkan oleh UKM Seni Budaya eSA lalu diterbitkan.
“Sebetulnya saya melakukan aktivitas menulis puisi sebagai pelarian dari rutinitas yang menyebalkan, saya pikir, menulis puisi itu seperti berhenti sejenak untuk memulihkan sisi aneh dan kemanusiaan saya, seperti mengembalikan kekanak-kanakan yang semakin hari semakin hilang,” ujar lelaki asal Bombana ini.
Aalfian menambahkan, bahwa menerbitkan buku di masa muda ia ingin lebih mengasah kemampuannya dalam berpikir dan menulis, dan juga memiliki skill di bidang ini bisa memberikan nilai tambah tentunya.
“Karena saya suka baca buku, maka tentu saya punya keresahan tersendiri dan sepertinya saya harus menolak mati lebih muda sebelum menerbitkan buku,” tegasnya.
Ketika ditanya mengenai tips dan trik agar dapat menerbitkan buku, Aalfian menjawab bahwa pekerjaan menulis itu sebaiknya tidak dilakukan tergesa-gesa karena sesuatu yang dikerjakan dalam tergesa-gesa dampaknya tidak akan baik.
“Jadi tetap semangat menulis, jika kehabisan tenaga, jedalah sejenak, luangkan waktu untuk membaca lebih banyak buku, karena di dalam buku ada banyak tenaga yang siap pakai,”.
Di tahun 2020 ini, Aalfian sedang mengerjakan proyek naskah puisi yang lebih menantang, dengan bentuk dan kemasan yang lebih segar. Gagasannya tentang reinterpretasi atau redefinisi subjek akan identitas diri dan identitas sosialnya.
*Penulis Merupakan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Semester VI.Â