Washilah – Suasana tampak berbeda di Belakang Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar. Dinding samping sekeretariat Lembaga Kemahasisswaan (LK) FST tersebut mulai disulap dengan coretan kritikan terhadap birokrat kampus.
Aksi itu diinisiasi panitia pelaksana Archifest 2019 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur FST, tujuannya sebagai sarana komunikasi visual antar birokrat kampus dan mahasiswa. Selain itu, Aksi mural untuk menghilangkan kesan kumuh.
“Kegiatan mural ini mengedukasi juga menghilangkan kesan dinding kumuh,” kata ketua HMJ Teknik Arsitektur, Arial Syarif kepada Reporter, Selasa (03/12/2019).
Sementara itu, koordinator Archifest 2019 Muh Zuhri Arifin memaparkan, ada 10 komunitas yang turut andil dalam pelaksanaan mural yakni, komunitas Monokrom, Foyer, Coki (Baji Dakka), Sankyo, Caurvarien, Anak Gammara, KPAJ (Komunitas Peduli Anak Jalanan), The Last Generation, Pelangi, dan UINAM Scter Association (USA) juga tiga dari delegasi HMJ Teknik Arsitektur, yaknik Universitas Bosowa, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muslim Indonesia (UMI).
“Jadi ada 10 komunitas yang ikut kegiatan mural dan 3 dari HMJ Teknik Arsitektur perguruan tinggi di Makassar,” ungkapnya.
Zuhri menambahkan, tema yang diangkat sesuai dengan permasalahan yang dirasakan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
“Ada enam tema yang kita angkat, DO Dini, UKT Semester IX, Pelarangan Jam Malam, Sistem Blok, Pelarangan berorganisasi semester II, Fasilitas kampus. Peserta mural dapat memilih tema yang dianggap urgensi di kampus,” tutupnya.
Penulis: Viviana Basri
Editor: Muhammad Aswan syahrin