Washilah—Adanya pemindahan kantin oleh birokrasi mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Fajar Asfar misalnya, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) menganggap Cafetari menghilangkan nilai-nilai yang yang sebelumnya ada di kantin.
Bukannya tanpa alasan, Ia menilai ruang yang disediakan Cafetaria sangat terbatas, “daya tampung cafetaria sangat sempit hal ini menimbulkan polemik diantara para mahasiswa itu sendiri, setelah makan mereka langsung pulang, dan secara tidak langsung suasana itu tercipta dengan sendirinya” sesalnya.
Meski demikian, Fajar Asfar tetap sepakat dengan pemanfaatan cafeteria asalkan kantin lama tetap beroperasi. ”Kantin bukan saja tempat untuk makan dan minum, tetapi ada banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa seperti ruang-ruang untuk berdiskusi, berkomunikasi dengan teman-teman yang lain selepas jam istirahat” ungkapnya.