Oleh Satrina.
![]() |
Illustrasi, Hargai Waktu |
Waktu merupakan jembatan hidup kita di dunia ini. Waktu sangat berpengaruh dengan kehidupan manusia. Waktu adalah pedang apabila tidak digunakan maka akan menebas diri sendiri. Waktu adalah sesuatu yang sakral, karena waktu bumi ini ada karena waktu segala bisa tercapai karena waktu akan membentuk waktu-waktu yang baru.
Ketika kehidupan manusia tidak menggunakan waktu, maka itu bukan kehidupan, ketika waktu tidak di barengi dengan kehidupan maka itu bukan waktu, pada zaman dahulu sampai masa sekarang ini, manusia mepercepat waktu dengan menggunakan teknologi yang begitu canggih, kehidupan sekarang ini sangat dipercepat dengan adanya berbagai alat yang canggih untuk mempersingkat waktu seperti mobil, pesawat, telegram, internet dan sebagainya, semuanya itu diciptakan oleh orang-orang yang berilmu.
Ketika kita menerawang dari sisi kehidupan kita sebagai warga negara Indonesia, yang belum terlalu sadar akan penggunaa waktu, dan belum sadar dengan keberadaan waktu. Dalam keforamalitasan suatu lembaga yang nyatanya sudah didirikan oleh orang-orang yang intelektual bersama dengan anggota-anggotanya, masih banyak saja yang tidak menyadari akan penggunaan waktu yang semaksimal mungkin, contohnya pada acara-acara suatu lembaga yang sangat formal masih saja waktunya di undur, misalnya mulai acaranya sekitar pukul 08.00, karena masih banyak para undangan yang belum hadir apalagi bila seorang yang di tinggikan belum hadir maka, suatu acara pasti belum dimulai meskipun sudah banyak yang hadir.
Inilah yang mesti dihilangkan dari watak masyrakat Indonesia saat ini, karena mungkin inilah yang menyebabkan keterpurukan bangsa Indonesia ini setelah dari kasus korupsi, kolusi dan nevotisme.
Ketika seorang mahasiswa sangat terpukul akibat ulah sebagian dosen yang tidak menghargai waktu, yang sudah dua jam menunggu dosennya yang mempunyai rutinitas sebagai dosen yang terlambat, padahal sudah disepakati bahwa dosen dan mahasiswa yang telambat tidak bisa lagi mengajar dan mengikuti kuliah apabila demikian, mahasiswa di buat alpa apabila terlambat tetapi giliran dosen yang terlambat main terobos saja, “ada keperluan!!!” katanya.
Top of Form
Apakah sebagai seorang mahasiswa, harus mebiarkan hal itu tejadi, jika terus menerus dosen tidak disiplin dalam mengefektifkan waktu, maka mahasiswa akan jadi apa nantinya? Jadi koruptor, atau seorang pengemis waktu!
Ini merupakan hal yang sepele bila kita pikir secara logika, akan tetapi cobalah memulai dari sesuatu yang kecil, seperti pepatah mengatakan sedikt demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Giliran melakukan aksi demo yang menimbulkan kemacetan, dan sesuatu yang anarkis yang belum tentu ada ujungnya, terkait mendemo masalah-masalah yang belum jelas. Lebih baik mengkritik para dosen lewat tulisan.
Keganjalan-keganjalan dalam menggunakan waktu inilah mesti diperangi guna kehidupan seorang mahasiswa dimasa yang akan datang. Baik dari dosen dan mahasiswa harus menyadari tentang penggunaan waktu yang efektif, karena terjalinnya hubungan kesadaran antara mahasiswa dan dosen dalam mengefektikan waktu yang ada harus di bangun kerja sama yang kongkrit dan jelas.
Top of Form
Kita bisa mencontoh dari orang-orang barat yang sangat mengefektifkan waktu, yang menggunakan waktu yang sebaik-baiknya untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, yang secara umum sudah diketahui bahwa mereka tidak mempunyai Alquran atau ayat-ayat, tapi bisa merealisasikan alquran dengan baik dan benar, dibandingkan Idonesia yang sudah mempunyai Alquran sebagai pedoman hidup, tapi tidak terealisasikan secara baik dan benar,nah dimana peraturan-peraturan yang kita setiap hari membacanya dan mempelajarinya ada? Berarti selama ini kita hanya mebaca aturan-aturan tersebut sebagai landasan teori saja bukan untuk kehidupan, naudzu billahi mindzalik.
Top of Form
Bottom of Form
Bottom of Form
Bottom of Form
Top of Form
Bottom of Form
Top of Form
Bottom of Form