Washilah Online–Empat Juta persemester. Inilah dana normal yang diterima setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sejajaran UIN Alauddin Makassar, sayangnya jumlah tersebut dinilai hampir semua pengurus UKM masih terlalu kecil bagi lembaga kemahasiswaan untuk melakukan kegiatan.
Apalagi mengingat kegiatan UKM tidak lagi menyentuh ranah lokal saja, tetapi juga merambah luar kampus. Lihat saja kegiatan yang dilaksanakan Tae Kwon Do dan Pencak Silat beberapa waktu yang lalu. Mereka masing-masing menggelar kompetisi tingkat nasional, yang membutuhkan dana tidak sedikit, bahkan jauh dari dana yang disiapkan Universitas.
Kondisi ini juga mendapat perhatian Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr Natsir Siola M Ag, ia pun punya penilaian yang sama dengan pengurus UKM “empat juta setiap semester sebagai dana perangsang itu sangat sedikit” kata dia saat membawakan sambutan pada Pembukaan Musyawarah UKM Resimen Mahasiswa (Menwa). Jum’at (27/12)
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengungkapkan kalau pihaknya saat ini sedang berjuang melegalkan beberapa Komunitas yang ada di kampus eks IAIN Alauddin ini menjadi UKM. Meski demikian, kata Natsir Siola, usahanya masih terhalang beberapa pejabat yang menganggap penambahan akan berdampak pada pendanaan.
Drs Alwan Suban, Kepala Bagian Kemahasiswaan, dibeberapa pertemuan selalu menjanjikan penambahan dana UKM hingga 10 jt. Sayangnya, janji tersebut hanyalah janji. Hal inilah yang diungkapkan Ketua UKM KSR, Aguswandi saat berbincang dengan anggota washilah.
“ahh, sudah lama itu, sudah sejak jaman pak Salehuddin Yasin (WR III era Prof Dr Azhar Arsyad) sampai sekarang tidak ada” kata dia.