Oleh: Arya Asb
Langkah gontai, pikiran kalut, hati resah, jiwa tak tenang, tubuh terombang ambing, tersesat dalam kebingungan, arah yang bercabang, warna yang banyak
Apa yang ideal?
Apa yang harus dipilih?
Memilah saja sejujurnya sudah menyusahkan
Tak seperti dulu, semuanya tertata, rapi, orang-orang sering mengucapkannya dengan satu kata “sistematis”
Yah, dahulu semuanya sistematis
Seiring berjalannya waktu, semuanya berubah
Apa ini dimulai dari pikiran?
Kalau iya, apakah pikiran itu salah karena membuat semuanya menjadi rumit?
Atau pikiran benar, karena pada dasarnya ini yang dinamakan kesadaran?
Entahlah, entahlah
Rasa resah ingin seperti dulu, walau serasa semua skenario sudah diatur, melangkah baknya robot tapi terasa menyenangkan, berbeda dengan sekarang
Hmm, iya, aku khawatir dengan masa depan
Meskipun begitu, sepertinya langkahku tak boleh usai
meniti jalan yang masih samar-samar ini
Walau ketidakpastian mengikuti tiap jejak langkah, aku berdoa semoga di depan sana ada suatu harapan
*Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.