Kukuhkan 3 Guru Besar, Rektor: Anak Tangga Menuju Predikat Keunggulan Kompetitif

Facebook
Twitter
WhatsApp
Pengukuhan 3 Guru Besar dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa, di Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Rabu (24/4/2024). | Foto: Washilah - Siti Ulwiyah.

Washilah – UIN Alauddin Makassar resmi kukuhkan tiga guru besar. Pengukuhan tersebut berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa di Auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, Rabu (24/4/2024).

Ketiga guru besar tersebut adalah Prof Muhammad Sabri sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Filsafat Islam, Prof Sohrah, sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Tafsir, dan Prof Firdaus Muhammad, sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Komunikasi Politik Islam.

Ketiga guru besar tersebut dikukuhkan langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis dan Ketua Senat UIN Alauddin Makassar, Prof Qadir Gassing.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis menyiratkan pesan moral untuk ketiga guru besar yang dikukuhkan dan untuk dirinya pribadi bahwa ada anak tangga yang harus dilalui untuk sampai ke predikat keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh orang profesional.

Beberapa anak tangga tersebut yang disebutkan adalah perlunya seseorang membedakan ketika memahami diri sendiri dan ketika memahami orang lain, perlu memahami batasan dalam kendali diri sendiri, serta mengakui dan menghormati wilayah kontrol hidup orang lain, menggarisbawahi pentingnya melihat tindakan seseorang daripada hanya mendengarkan kata-katanya.

Tidak hanya itu, ada pula anak tangga yang jika seseorang benar-benar berkomitmen untuk mengubah hidupnya, pasti akan menemukan cara untuk melakukannya. Namun, jika seseorang tidak sungguh-sungguh, ia akan menemukan banyak alasan untuk tidak melakukannya.

“Kalau anda serius merubah hidup, pasti ada cara, tapi kalau tidak serius, pasti ada alasan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Guru Besar Sosiologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu juga menyampaikan, anak tangga terakhir yang harus dimiliki oleh guru besar yaitu perubahan dalam cara melihat sesuatu dapat membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam atau perspektif yang berbeda.

“Bila mana anda mengubah cara pandang terhadap sesuatu, hal-hal yang anda lihat pun akan ikut berubah,” tambahnya.

 

Penulis: Siti Ulwiyah (Magang)

Editor: Sriwahyuni

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami