Washilah- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (TPWK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) adakan diskusi publik, yang berlangsung di pelataran FST, Kamis (14/3/2024).
Diskusi ini dilaksanakan untuk memperingati Internasional Women’s Day dengan tema “Pendidikan Anti Kekerasan Seksual”, yang dihadiri oleh beberapa narasumber.
Ketua Umum Washilah, Rahmat Rizki yang merupakan salah satu narasumber, dalam diskusinya mengulik kembali beberapa kasus pelecehan seksual yang pernah marak terjadi di UIN Alauddin Makassar.
“Kamera GoPro yang dipasang di WC FST pada tahun 2019, kemudian tahun 2020 begal payudara yang terjadi di lorong belakang FDK, kejadian ini kemudian berlanjut di tahun 2021, lalu masih di tahun 2020 terjadi kekerasan gender berbasis online dengan mengirim foto maupun video yang tidak senonoh kepada mahasiswa, serta pada tahun 2023 terjadi pelecehan terhadap mahasiswa di FST,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan kasus begal payudara yang katanya akan ditindaklanjuti oleh pimpinan kampus, tetapi sampai sekarang kasus tersebut belum juga selesai dan masih terus menjadi ketakutan bagi para mahasiswi.
Selain itu, Mira Amin, salah satu anggota Gerak Internasional Women’s Day Sulsel, mengatakan pada tahun 2021 karena tingginya angka kekerasan seksual, Kementerian Pendidikan mengeluarkan Permendikbud No.30 tentang Pedoman Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkup Kampus.
“Penting di setiap kampus itu punya penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di kampus, karena selain kasus pelecehan seksual yang tinggi kami menemukan pola yang dominan selain karena culture atau budaya patriarki ada yang namanya relasi patriarki yang tidak seimbang, misalnya dosen dengan mahasiswa, dosen dan junior,” ungkapnya.
Penulis: Fitria Alfaningsih (Magang)
Editor: Sriwahyuni
