Hujan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Ilustrasi: Kompasiana.com

Oleh: Maelani

Duduk membisu sambil menatap muram langit yang memburam

Setitik tirta yang jatuh membasahi bumi membuatku terdiam

Aku termangu menatap setiap bulir air yang terjatuh

Membuatku semakin tenggelam dalam pelukan malam yang menyiksa raga

Rembulan malam yang perlahan meredup

Layaknya eksistensi diriku yang tak dianggap

Senandika yang ingin berteriak

Pun terbungkam di balik awan gelap

Layaknya pendongeng handal

Esensimu kuabadikan dalam setiap goresan pena

Setiap namamu selalu kuhaturkan dalam prosaku

Sosokmu selalu menjadi tokoh utama dalam ceritaku

Terima kasih pada hujan yang menciptakan sosokmu yang tak pernah nyata dalam kehidupanku

*Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Semester III.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami