2 Mahasiswa Meninggal, Aktivitas KKN UIN Alauddin di Kecamatan Sendana Dihentikan 3 Hari

Facebook
Twitter
WhatsApp
Bhabinkamtibmas, Mahasiswa KKN dan warga memadati sekitaran Puskesmas Sendana ketika salah satu korban kecelakaan akan dirujuk ke RSUD Majene, Selasa (21/2/2023). I Foto : Istimewa

Washilah – Dua mahasiswa meninggal dunia saat Kuliah Kerja Nyata (KKN), aktivitas KKN angkatan 71 UIN Alauddin Makassar di Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, dihentikan sementara mulai 22 Februari sampai 24 Februari 2023.

Hal tersebut disampaikan Dosen Pembimbing KKN Desa Sendana, Nur Syamsiah, menurutnya hal itu diambil karena masih dalam keadaan berduka.

“Mahasiswa KKN diarahkan untuk melakukan pengajian dan doa bersama untuk para korban serta menemani korban yang masih dirawat di rumah sakit,” ujarnya, Rabu (22/2/2023).

Baca juga : Alami Kecelakaan Tunggal di Majene, Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Meninggal Dunia

Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya memprioritaskan perawatan dan pemulihan para korban yang berada di Rumah Sakit maupun di Puskesmas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mahasiswa KKN mengalami kecelakaan tunggal di Dusun Udzung, Desa Lalattedzong, Kecamatan Sendana saat mengendarai motor tiga roda yang menabrak pohon hingga terlempar satu meter yang mengakibatkan dua orang meninggal serta tujuh lainnya luka-luka.

Lanjut, Syamsiah menyebut saat ini status KKN mahasiswa yang terkena musibah masih abu-abu. Ia mengatakan segera membahas hal tersebut dengan pimpinan. Namun menurutnya, korban harus beristirahat total terlebih dahulu.

Baca juga : Korban Kecelakaan Tunggal di Majene Bertambah Satu Orang

“Harus dirawat sampai sembuh betul. Selama di rumah sakit itu (RSUD Majene) bisa diatasi saya kira tetap di Majene. Kecuali kalau tidak, pasti dibawa ke Makassar,” katanya.

Diketahui hingga saat ini, dari sembilan korban kecelakaan, dua diantaranya meninggal dunia. Ismah Nur Afi’ah Syam menghembuskan napas terakhir akibat pendarahan pada hidungnya. Disusul Agung Dermawan setelah mengalami penurunan kesadaran. 

Menurut salah seorang mahasiswa yang mendampingi di rumah sakit, Rahmat Alam mengatakan korban lainnya mulai sadarkan diri namun masih dalam keadaan syok.

“Belum bisa diajak bercerita, masih syok semua,” pungkasnya.

Penulis: Saldi Adrian (Magang)

Editor: Heni Handayani

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami