Oleh : Firmansyah
Aroma pagi mewakili perasaan jiwa
Kicauan burung gereja menikmati fajar
Udara pagi begitu dingin sehabis hujan
Paras cantik nan indah dipandang,
Beranjak dari tempat tidur.
Â
Dengan piyama tipis di tubuhnya
Ia berjalan ke arah jendela
Secangkir teh dan mariyuana di jemarinya
Membersamai menikmati pagi
Â
Eleftheria lama, perjalanan tanpa akhir
Liberiah datang dalam melengkapi dari segala cerita
Â
Bibirnya sudah lama tidak terucap
Tentang keberadaan paus biru
Paus biru menurutnya, telah bahagia bersama kehidupannya.
Mungkinkah dia kembali atau tidak, itu bukan menjadi jawaban.
Â
Datang dan pergi
Menghilang dan kembali
Kikuk wajah penuh dusta
Bajigan bagaimana pun bisa berkata jujur
Fajar dan serpihan lara senja sudah cukup untuk dinikmati.
Membersamai dalam 1001 malam
Hanya imajinasi
*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar