Liberiah

Facebook
Twitter
WhatsApp

Oleh : Firmansyah

Aroma pagi mewakili perasaan jiwa

Kicauan burung gereja menikmati fajar

Udara pagi begitu dingin sehabis hujan

Paras cantik nan indah dipandang,

Beranjak dari tempat tidur.

 

Dengan piyama tipis di tubuhnya

Ia berjalan ke arah jendela

Secangkir teh dan mariyuana di jemarinya

Membersamai menikmati pagi

 

Eleftheria lama, perjalanan tanpa akhir

Liberiah datang dalam melengkapi dari segala cerita

 

Bibirnya sudah lama tidak terucap

Tentang keberadaan paus biru

Paus biru menurutnya, telah bahagia bersama kehidupannya.

Mungkinkah dia kembali atau tidak, itu bukan menjadi jawaban.

 

Datang dan pergi

Menghilang dan kembali

Kikuk wajah penuh dusta

Bajigan bagaimana pun bisa berkata jujur

 

Fajar dan serpihan lara senja sudah cukup untuk dinikmati.

Membersamai dalam 1001 malam

Hanya imajinasi

 

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami