Tanah Ini

Facebook
Twitter
WhatsApp
Foto : Kompasiana

Oleh : Nadirah Al Addawiyah Azis

Aku, aku berdiri di tanah yang damai
Tanah yang selalu dibuat ramai
Dengan parasnya yang elok
Membuatnya mencolok

Kususuri jalanan berliku itu
Perasaan mencekik merasuki tubuhku
Mataku dipaksa untuk terbuka
Melihat keindahan di ujung kematian

Namun, apalah arti itu semua
Jalanan yang indah hanyalah fatamorgana
banyak dari mereka masih beradu dengan cangkul dan pacul
Dari pagi, hingga surya senja turun perlahan

Tetapi, tanah itu tidak goyah
Naluri sosial mereka masih kokoh
Menyampingkan segala amarah
Demi kedamaian yang cerah

* Penulis merupakan Mahasiswi Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami