Senja dan Sebatas Kata

Facebook
Twitter
WhatsApp
Dok Pribadi / Muh Akbar

Gemulai angin berembus ke dalam kalbu, ter-iringi doa-doa kesucian tuk melangkah merawat kepulangan,

Yah kepulangan,

Setiap kepulangan ada saja tawa yang tak lekas dari jiwa-jiwa yang pernah ada,

Setiap kepulangan ada saja duka yang tak lekas dari jiwa-jiwa yang pernah ada,

Kita-kita hanya manusia biasa, selalu senang terhadap dunia namun hanya semu,

Tenggelam kemuara jatuh tak berdaya, sungguh binasa jiwa
lekas abadi sepanjang masa,

Tiada tara, kehilangan jejak terlinap di bawah bukit hitam gerap kelabu, tak ada cahaya,

Mentari membisu semesta merunduk dan sepertinya semua akan binasa, kuasa segalanya yang ada, telah tiada apa yang kita cintai semesta akan tetap berakhir.

Menurutku dalam sebuah catatan.

*Penulis merupakan Mahasiswa Ilmu hadis Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami