Washilah–Dalam rangka memperingati milad Korps HMI-Wati (Kohati) yang ke 50 tahun, Kohati Komisariat Syari’ah dan Hukum bersama Kohati Komisariat Ekonomi dan Bisnis mengadakan dialog keperempuanan di Lecthurer Theater (LT) Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar. Senin (26/09/2016)
Dengan tema “Aktualisasi Kohati Terhadap Dinamika Perempuan di Era Modern”, Ketua Kohati Komisariat Syari’ah dan Hukum Windasiharly berharap agar Kohati mampu menempatkan dirinya dalam mengawal dan berperan aktif, untuk meminimalisir dinamika perempuan yang terjadi di era modern seperti saat ini.
Senada dengan itu, Ketua Kohati Komisariat Ekonomi dan Bisnis Islam Andi Winda Novitasari mengatakan dengan adanya dialog tersebut, ia berharap agar Kohati dapat berperan untuk menegakkan dan membangun nilai-nilai keislaman.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat menumbuhkan semangat perjuangan untuk menyelesaikan isu keperempuanan yang terjadi,” tuturnya.
Dialog tersebut menghadirkan dua orang pembicara yakni Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan dr g Rachmatika Dewi dan Ketua kohati Badko Sulselbar Putri Utami Muis S Farm Apt.
Rachmatika sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, memberikan penguatan kepada perempuan sangat diperlukan karena untuk menciptakan genarasi yang unggul harus melalui seorang ibu yang cerdas.
Sementara Putri Utami tetap mengingatkan kepada kader-kader Kohati bahwa tujuan utama Kohati yaitu terbinanya muslimah berkualitas insan cita.
“Pendidik pertama manusia adalah perempuan, dalam pedoman dasar Kohati dijelaskan secara rinci mengenai hal tersebut, olehnya saya harapkan kepada ketua-ketua Kohati Komisariat sejajaran UIN Alauddin Makassar agar tidak mengabaikan pedoman dasar Kohati,” ujarnya.
Penulis: Nur Isna
Editor: Fadhilah Azis