Laporan | Sri Wahyuni Syam/Mag

Mereka yang hadir adalah peneliti masalah multikulturalisme yang ada di daerah papua nugini. Sebut saja Francesca Merlan (Anthropologist of Australian National University) perempuan berdarah Australia ini mengungkapkan bahwa antara suku Makassar dengan Aborigin mempunyai beberapa kemiripan. Dia juga memperlihatkan beberapa penemuan yang menguatkan adanya hubungan antara suku makassar dengan suku aborigin diantaranya Badig.
Kunjungannya kali ini ditemani oleh salah seorang teman peneliatiannya yakni Prof Dr Alan Ramsey, dalam presentasenya yang berjudul “The Diversity of Papuan Languages and its sighficance” dia menyinggung masalah Perpaduan antara Antropologi dengan Linguistik. Penelitian mereka yang menjurus keantropologi ini menjelaskan akan pentingnya nilai-nilai Multikulturalisme.
Prof hamdan Juhannis dengan gaya humorisnya mendampingi kedua peneliti tersebut ”kalian-kalian yang ada di depan kalau menikah dengan orang Australia akan memperbaiki keturunan” candanya. Rabu (15/01)