Jangan salahkan si Banjir

Facebook
Twitter
WhatsApp
Oleh | Nurul Is Wardani/Magang
Setiap penghujung akhir tahun , di Indonesia kerap kali ditimpa bencana banjir. Banyak orang yang mengeluhkan hal ini. Timbulnya berbagai macam penyakit dan terhambatnya berbagai macam aktivitas. Banjir juga berpotensi meningkatkan kemalasan pada seseorang. Kerap kali banjir dijadikan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan. Banyak yang bolos sekolah juga dengan menggunakan alasan banjir. Yah, banjir memang banyak membawa dampak yang buruk bagi aktivitas hidup manusia.
Tapi, cobalah kita menoleh kebalakang mengenai aktivitas hidup manusia itu sendiri. Ketika musim kemarau, kita bisa melihat berbagai macam tumpukan sampah yang dibuang di selokan, di got, bahkan di sungai. Manusia hanya bisa membuang dan membuang. Tanpa memikirkan dampak kedepannya akan seperti apa. Sementara, ketika musim hujan datang, dan banjir melanda, mereka terus mengomel dan menyalahkan si banjir. Salahkah banjir jika datang ketika mereka diundang?
Kita sebagai ummat manusia yang mengaku cinta lingkungan, ketika musim hujan datang dan banjir melanda tidak patutlah bagi kita jika hanya terus mengeluh, mengomel dan menyalahkan banjir. Apa yang terjadi hari ini adalah akibat dari apa yang kita lakukan dihari kemarin. Maka dari itu, dibutuhkan kesadaran penuh bagi kita. Jangan hanya menyalahkan dan menganggap bahwa banjir adalah sebuah masalah. Tapi, jadikanlah banjir sebagai motivator bagi kita kita agar tetap bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari, dan jadikanlah banjir sebagai pembelajaran bagi kita agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan tetap terus mebuang sampah disembarang tempat

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami