Washilah – Program Studi (Prodi) Ilmu Politik (Ipol) mengadakan audiensi terkait tersebarnya pamflet yang berisikan tuntutan pemecatan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik (Himapol). Bertempat di Lecture Theatre (LT) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP), Selasa (31/08/2021).
Pertemuan yang dimulai sejak pukul 12.00 sampai pukul 15.00 Wita itu digelar secara tertutup dan dihadiri oleh Wakil Dekan (Wadek) III FUFP, Ketua Jurusan (Kajur) dan Sekretaris Jurusan (Sekjur) Ilmu Politik, serta pengurus Himapol.
Ketua Jurusan (Kajur) Ilmu Politik, Syahrir Karim mengatakan pertemuan tersebut bagian dari upaya prodi untuk memediasi himpunan, prodi dan pengurus secara umum untuk bisa membangun komunikasi kembali terkait polemik yang dianggap menjadi masalah.
“Ini bagian dari satu ikhtiar kita untuk bagaimana caranya kembali teman-teman bisa bekerja secara organisatoris, bisa menjadi mitra terbaik untuk prodi dan bisa bersinergi untuk kegiatan-kegiatan prodi kedepan,” terangnya saat ditemui reporter Washilah seusai pertemuan tersebut.
Lanjut, ia menanggapi pamflet yang beredar dan mengatakan bahwa persoalan tersebut adalah dinamika berorganisasi yang memang sering terjadi.
“Ada saja dinamika yang itu bisa diputuskan secara bijak. Dinamika seperti ini saya anggap sudah biasa. Kalaupun ada masalah yang dianggap serius mari kita diskusikan. Ini kan persoalan komunikasi saja,” katanya.
Akhirnya, penulis buku Politik Desentralisasi Membangun Demokrasi Lokal ini mengatakan akan tetap mengevaluasi semua yang telah dibahas untuk menjadi bahan masukan kedepannya.
“Kuncinya adalah persoalan komunikasi dan ternyata mereka punya keinginan untuk kembali berdamai dan bekerja secara profesional di organisasi serta siap untuk memperbaiki dan mengharumkan nama baik Himapol ke depan. Pakta integritas juga sudah ada dan ditandatangani oleh saya, Wadek III, Sekjur, Ketua Himapol dan satu orang pengurus,” jelasnya.
Salah satu pengurus Himapol, Salman mengatakan penyelesaian dan pengambilan kebijakan dalam menyikapi persoalan tersebut dikembalikan ke pihak jurusan dan manambahkan bahwa secara garis besar keluhan-keluhan yang ada sudah tersampaikan.
“Kami pengurus terkhusus di angkatan 2019 secara garis besar adalah orang-orang yang memang siap bekerja untuk organisasi. Kenapa sampai hari ini kami masih bertahan di kepengurusan, itu tidak terlepas dari keinginan kami untuk berpartisipasi dalam perbaikan Himapol,” pungkas Mahasiswa Ipol asal Mamuju itu.
Penulis : Jushuatul Amriadi
Editor : Agil Asrifalgi