Puisi “Luka” Oleh Ardi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Ilustrasi | Bintang.com

Tatapan sinis penuh amarah.
Bentakan kaki hilang arah.
Melambai-lambai dalam kasmaran.
Untuk sahabat yang hilang arah.

Pedih, perih duduk termenung.
Menunggu mentari untuk hilang.
Jika esok ku menghilang.
Jangan sesali yang kau lakukan.

Kau berjalan dengan dua kaki.
Di atas bumi yang terus berotasi.
Mana kala ku telah pergi.
Carilah aku di setiap mimpi.

Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Semester III

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami