Setapak demi setapak
Suara itu perlahan menjauh
Dan lalu
Sentakanmu digenapkan, sentakanmu tak diberi ruang
Seakan terngiang, seperti sejak itu
Sejak kau tuntunku berjalan diatas kakimu
Kini, kau terlampau jauh melangkah
Terlampau dekat menelusuri
Hingga suara itu disekatkan
Seakan tak perlu terdengar
Demi alunan kaki kutegakkan langkahku
Kusanggupkan mendekatkan kejauhanmu
Membawa jiwa dan segenap raga
Olehnya, aku ragu
Ketika kau terpanggil
Menumpaskan segalanya
Menumpaskan kebencian
Dan lalu menjadikan
Tumpahan di medan peperangan yang tersembunyi
Kini segalanya telah kau miliki!
Penulis adalah mahasiswa jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) semester V
Rambut rontok atau kepala botak? temukan solusinya dengan Montclair Hair Serum Tokopedia