Hak Jawab Atas Berita “Sarjana Parsel”

Facebook
Twitter
WhatsApp
Sumber: Istimewa

Terkait berita yang dimuat Washilah pada tanggal 24 Agustus 2025 dengan judul “Sarjana Parsel”. Permasalahan pokok yang dibahas pada berita tersebut adalah terkait mahasiswa yang membawa parsel dalam ujian akhir.

Terkait tulisan yang dimuat, saya Tirsa Sabrina Nurshafira, sebagai perwakilan mahasiswa Biologi angkatan 2021, menyatakan bahwa:

1. Jadi di sini saya menambahkan bahwa dosen biologi dari kami tidak menginformasikan untuk membawa konsumsi tiap ada sidang baik itu seminar proposal, hasil, tutup, bahkan yudisium. Konsumsi yang kami sediakan dari mahasiswa pure konsumsi inisiatif dari kami, tidak ada dosen yang menyuruh, tidak ada dosen yang me-request apapun itu.

2. Selanjutnya dari mahasiswa (saya sendiri) betul-betul tulus membawakan konsumsi tersebut memang untuk dosen, bahkan saya bawakan juga bukan untuk pembimbing dan penguji saja, dosen lain juga bisa.

3. Dan juga untuk dosen-dosen dari kami juga itu inisiatif kami sendiri membawa konsumsi saat sidang tanpa melihat dari bentuk makanannya, harganya tulus menerima tanpa mencela.

4. Mereka menerima setelah sidang itu karena mereka menghargai apa yang kami bawa, bukan karena persoalan lain yang memang ingin dibawakan konsumsi. Jadi bukan sebuah keharusan untuk membawa konsumsi.

——————————————————————

Jawaban:

Mengenai pernyataan Tirsa, kami tidak akan menampik hal tersebut, sebab dalam tulisan kami juga tercantum bahwa Sekertaris Jurusan Biologi, Zulkarnain, menegaskan pihaknya tidak mewajibkan mahasiswa membawa parsel saat ujian.

Di sisi lain, soal ketulusan membawa parsel yang dilakukan mahasiswa, kami menganggap bahwa hal tersebut adalah satu hal, dan tradisi membawa parsel saat ujian yang menjadi tendensi dalam berita yang dimuat adalah hal lain.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami