Washilah — Korps HMI-Wati (Kohati) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komisariat Tarbiyah dan Keguruan (Komtar) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) gelar dialog keperempuanan dengan tema “Empowering women Empowering Change: Suara Kartini di era kini,” di cafe Chapter Space, Sabtu (26/4/2025).
Salah satu pemateri, Nur Syamsia Yunus Tekeng menuturkan perempuan yang hebat harus punya wawasan luas dan bisa menjaga diri tanpa ketergantungan kepada orang lain.
“Perempuan yang kuat tidak akan berani orang memperdaya,” ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, perjalanan menjadi perempuan yang kuat akan menemui perbedaan benar dan salah. Sebab langkah tersebut membuat diri jadi konsisten.
“Kalo kita sudah bisa membedakan mana yang benar dan salah, berarti kita sudah punya satu kekuatan. Nanti kalo tidak bisa membedakan benar salah menjadikan diri lemah,” jelasnya.
Senada dengan itu, Ketua Sekretariat Forum Anak Sulawesi Selatan, Dewi Sartika dalam dialog menyampaikan, menjadi perempuan yang berdaya harus berani dalam mengambil peran. Karena dari peran itulah perempuan memiliki nilai dan menjadikan dirinya mandiri.
“Cara kita untuk memberdayakan diri adalah mengambil peran. Sebab dari peran itu membentuk diri kita jadi perempuan yang berdaya,” ujarnya.
Penulis: Mujahid
Editor: Hardiyanti