Dialog Pendidikan DEMA FAH Harap Transparansi Pengalokasian Dana Akibat Efisiensi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Pemaparan salah satu pemateri dalam dialog pendidikan yang diadakan oleh DEMA FAH di Lecture Theater, Rabu (5/3/2025). | Foto: Washilah - Mujahid.

Washilah — Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar gelar dialog pendidikan dengan tema “Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Pendidikan, Lembaga Mahasiswa Bisa Apa?” di Lecture Theater (LT), Rabu 5/3/2025.

Ketua DEMA FAH, Saldiansyah Rusli menuturkan kegiatan ini sebagai langkah awal dalam memperluas wacana gerakan mahasiswa agar seluruh Lembaga Kemahasiswaan (LK) sadar akan hak dan tanggung jawabnya sebagai representasi mahasiswa.

“Tujuan daripada kegiatan ini diadakan, untuk bagaimana menjahit gerakan dan memperluas wacana mahasiswa. Agar kemudian seluruh LK sadar akan hak dan tanggung jawabnya sebagai representasi mahasiswa lainnya,” katanya.

Saldi menambahkan, sebagai mahasiswa yang tergabung dalam LK harus dapat mengawal segala persoalan yang ada di kampus. Seperti yang sedang terjadi terkait efisiensi anggaran.

Ketua DEMA-U, Muh Zulhamdi Zuhafid dalam pemaparannya menegaskan bahwa pimpinan harus melakukan dialog kepada seluruh jajaran LK bagaimana memberi transparansi alokasi anggaran agar pengefisiensiannya sesuai dan tidak merugikan LK.

“Harapannya setelah dialog ini kepada pimpinan, untuk membuka dialog kepada seluruh jajaran lembaga kemahasiswaan bagaimana memberikan transparansi alokasi anggaran 2,61 miliyar ini, agar kita bisa kaji lebih dalam yang mana yang layak diefisiensikan,” ucapnya.

Sejalan dengan itu, Wakil Dekan III FAH, Dr Nurkhalis A Gaffar juga berpendapat bahwa pihak-pihak yang menentukan pengalokasian anggaran, harus melakukan transparansi dengan membuka diskusi yang melibatkan mahasiswa, khususnya jajaran LK.

“Pihak-pihak yang menetukan pengalokasian itu harus transparansi, membicarakan mungkin dengan mahasiswa. Apa saja yang perlu diefisiensi. karena ini menyangkut kepentingan mahasiswa seabagai subjek sekaligus objek dalam dunia pendidikan,” pungkasnya dalam dialog.

Penulis: Mujahid
Editor: Hardiyanti

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami