Nurani di Jalan Ilmu: Dedikasi Tak Bertepi Dr. Nur Syamsiah Yunus Tekeng

Facebook
Twitter
WhatsApp
Dok. Pribadi Dr. Nur Syamsiah Yunus Tekeng

Washilah (Adv) – Dr. Nur Syamsiah Yunus Tekeng, M.Pd.I, lahir di Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada 21 Juni 1965, adalah sosok akademisi dan pemimpin yang telah menjalani perjalanan hidup penuh dedikasi dan amanah. Sejak awal, ia menunjukkan tekad yang kuat untuk mendalami ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan Islam dan Bahasa Inggris. Pada tahun 1990, ia menyelesaikan pendidikan Strata 1 di IAIN Alauddin Makassar dengan fokus pada Tadris Bahasa Inggris, yang menjadi fondasi awal bagi kiprah akademiknya.

Karier akademiknya dimulai pada tahun 1991, ketika ia diangkat menjadi asisten dosen di IAIN Alauddin Makassar. Hanya berselang setahun, ia resmi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1992, menandai langkah awalnya dalam pengabdian formal di dunia pendidikan.

Dr. Nur Syamsiah melanjutkan pendidikan Magisternya di bidang Pendidikan Islam dan Komunikasi Islam, yang diselesaikannya pada tahun 2004. Dedikasinya semakin terlihat ketika ia meraih gelar Doktor dalam Pendidikan Islam pada tahun 2015 dari UIN Alauddin Makassar, melengkapi perjalanan akademiknya dengan capaian luar biasa.

Karier akademiknya berkembang pesat, tidak hanya sebagai dosen tetapi juga pemimpin. Pada tahun 2015, ia diangkat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Dalam masa kepemimpinannya, ia membawa banyak perubahan positif, termasuk pengadaan sekret internal untuk lembaga kemahasiswaan seperti Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Selain itu, di bawah kepemimpinannya, untuk pertama kalinya dirilis Mars Dakwah, yang menjadi simbol identitas dan kebanggaan fakultas.

Sebagai bukti dedikasinya, kini ia menjabat sebagai Kepala Pusat Peradaban Islam Sulawesi Selatan. Dalam peran ini, Dr. Nur Syamsiah tidak hanya berfokus pada pengembangan program keilmuan tetapi juga memastikan nilai-nilai kebersihan, keteraturan, dan tanggung jawab diterapkan dengan baik. Hal ini terbukti dengan keberhasilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) meraih Juara 1 kebersihan lembaga, yang mencerminkan bagaimana ia memimpin dengan teladan dan dedikasi.

Tidak hanya itu, tanggung jawab besarnya juga terlihat dalam perannya sebagai Ketua Yayasan Perguruan Islam Taqwa Ujung di Kabupaten Jeneponto, yang diwariskan dari sang ayah. Dalam kepemimpinannya, ia menjaga nilai-nilai amanah yang ditanamkan keluarga, memastikan yayasan tersebut terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar.

Selain memegang berbagai tugas kepemimpinan, Dr. Nur Syamsiah juga menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam dunia pergerakan mahasiswa. Kiprahnya dimulai sejak masa mudanya, ketika ia menjabat sebagai Ketua Kohati HMI Komisariat Tarbiyah pada tahun 1987–1988. Tidak berhenti di tingkat komisariat, ia melanjutkan pengabdiannya sebagai Ketua Kohati BADKO HMI Indonesia Timur pada periode 1988–1990. Posisi-posisi ini menunjukkan semangat juangnya dalam membina dan memberdayakan perempuan muda melalui organisasi mahasiswa.

Meski usia bertambah, semangatnya terhadap organisasi tetap membara. Saat ini, ia dipercaya sebagai Koordinator Presidium FORHATI Sulawesi Selatan, sebuah peran strategis yang memperkuat pengaruhnya dalam membina jaringan perempuan alumni HMI. Selain itu, ia juga memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan dengan menjadi anggota Tim Asesor Sertifikasi Guru Agama di UIN Alauddin Makassar, memastikan kualitas pengajar agama yang sesuai dengan standar nasional.

Lebih jauh, Dr. Nur Syamsiah dikenal sebagai peneliti yang produktif. Fokus penelitiannya meliputi pendidikan Islam, gender, dan pengembangan kurikulum berbasis KKNI. Salah satu karya pentingnya yang berpengaruh adalah buku Ulama Sulawesi Selatan: Biografi Pendidikan dan Dakwah, yang diterbitkan pada tahun 2007. Buku ini menjadi salah satu kontribusi besar beliau dalam mendokumentasikan sejarah pendidikan dan dakwah di wilayah Sulawesi Selatan, sekaligus memperkaya literatur akademik di bidang tersebut.

Dalam kehidupan pribadinya, Dr. Nur Syamsiah menikah dengan Drs. Jamaluddin, AL, M.Pd.I, seorang pendidik yang juga memiliki kontribusi besar di dunia akademik. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga putri, yakni Nur Latifah Jamaluddin, ST, MT, Jamilah Jamaluddin, SH, dan Jihan Jalilah Jamaluddin, SH. Ketiga putrinya mengikuti jejak sang ibu dalam menempuh pendidikan tinggi dan mengukir prestasi di bidang masing-masing.

Tidak hanya berprestasi di bidang pendidikan, Dr. Nur Syamsiah juga aktif di berbagai organisasi seperti KAHMI dan Syarikat Islam. Ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memadukan karier akademik, pengabdian masyarakat, dan tanggung jawab keluarga. Sebagai seorang pemimpin, ia adalah teladan yang menjalankan setiap amanah dengan sepenuh hati dan dedikasi, memastikan kontribusinya meninggalkan jejak berarti bagi dunia pendidikan dan masyarakat.

Penulis: Dinda Lestari
Editor: Sriwahyuni

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami