Washilah – Aliansi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (Almaun) gelar panggung Bebas Ekspresi yang diadakan di pintu I UIN Alauddin Makassar, pada Jumat (29/3/2024).
Selain panggung bebas ekspresi, kegiatan ini juga menghadirkan lapak baca, penampilan musik, nobar, diskusi, hingga buka bersama.
Panggung bebas ekspresi ini dimaksudkan untuk menghidupkan aktivitas di malam hari yang telah dibatasi oleh pihak kampus, dan juga sebagai simbol terhadap pemberdayaan ruang karena tidak dapat menggunakan sarana dan prasarana dalam ruang lingkup kampus.
Salah satu penyelenggara, Masdar mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai tempat untuk menyuarakan isu-isu yang menjadi problem bagi mahasiswa.
“Adapun isu yang kami usul, yang pertama tentang pelarangan aktivitas malam, yang kedua persoalan UKT/BKT, persoalan Pungli, UMBKM dan kekerasan seksual” ujarnya.
Masdar juga menjelaskan bahwa kultur atau budaya pada UIN telah hilang sejak pelarangan aktivitas pada malam hari.
“Waktu dan ruang bagi mahasiswa sangat terbatas, maka tak heran jika mahasiswa saat ini sudah tidak produktif lagi,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Indah menanggapi kurangnya keterlibatan mahasiswa pada kegiatan ini.
“Saya pribadi kurang pro terhadap panggung ekspresi ini karena kurangnya partisipasi dari mahasiswa dan hanya beberapa massa yang hadir,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar mahasiswa UIN Alauddin turut berpartisipasi dan memberikan support terhadap kegiatan seperti ini, serta mahasiswa UIN tidak bungkam terhadap problem-problem yang terjadi pada kampus ini.
Penulis: Mahfud Al-Qadri (Magang)
Editor: Sriwahyuni