Washilah – Dua Mahasiswa UIN Alauddin Makassar jadi korban penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di pelataran Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Selasa (20/6/2023).
Dua korban penyerangan itu masing-masing Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH).
Saksi mata, Rusdi menuturkan dirinya saat itu baru keluar dari ruang jurusan dan melihat ada mahasiswa diserang. Ia langsung melerai, meski tidak tahu pasti akar penyerangan tersebut.
“Penyerangan terjadi sekitar setengah enam sore, pas selesaika mengajar. Ini anak (mahasiswa) tidak melawan. Dia cuman menghindar, menjaga diri. Itu yang saya jaga juga supaya yang lain tidak memukul,” tutur Staf FDK itu.
Ia menyebut OTK itu berjumlah lebih dari lima orang, “Saya tidak tau pasti berapa orang tapi diatas 5 orang,” sebut Rusdi.
Sementara itu salah satu korban penyerangan, Tafi mengatakan dirinya dikejar saat hendak pulang dari Fakultas FSH hingga ke pelataran FDK.
“Saya sudah mau pulang, boncengan sama temanku. tiba-tiba pas jalan keluar, langsung banyak anak (OTK) di depan. Pas saya dikejar saya belum tau krnologinya apa,” jelas Mahasiswa FSH itu.
Tafi lantas menancap gas motormya untuk lari dari kejaran OTK itu, namun iya dikepung di FDK hingga meninggalkan motor miliknya.
“Tidak tau apapa tiba-tiba kami yang dikejar, otomatis saya tancap gas. Pas sampai di FDK, kebetulan dikepung dan banyak orang jadi langsung saya buang motorku,” ujarnya.
Kepala Satpam UIN Alauddin, Syarifuddin mengatakan belum tahu persis pemicu penyerangan itu. Namun pihaknya langsung ke lokasi saat mendapat laporan kejadian itu.
“Dari pengamanan, setelah mendengar bahwa ada kejadian ini, kita langsung turun ceklok (cek lokasi) dan mencari titik permasalahnnya dimana, tapi semoga ini hanya miskomunikasi,” katanya.
Pihaknya juga telah melakukan mediasi dengan ketua lembaga kemahasiswaan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami juga masih menunggu instruksi dari pimpinan untuk tindakan lebih lanjut,” pungkasnya.
Penulis: Saldi Adrian (Magang)
Editor: Irham Syahril