Oleh: Rahmat Rizky
Berbahagialah mereka yang menghabiskan waktunya dalam tidur, duduk, dan melamun
Ia yang tak ingin melakukan apa-apa walau bisa berbuat apa saja
Berbahagialah mereka yang memaki karena kesakitan
Ia yang dihantui oleh deadline
Ia yang diinjak oleh dewasa
Ia yang berteriak asu karena ditekan oleh tugas-tugas yang tak kenal capek
Ia yang marah ketika ditanya mengapa
Berbahagialah mereka yang merasa tak berguna
Ia yang selalu termenung dalam langkah kecilnya menuju ruang-ruang tak berbayang
ia yang telentang dalam kebingungan berkepanjangan
Berbahagialah mereka yang terjatuh
Ia yang terluka dan menangis dalam duka
Ia yang selalu celaka dan bersembunyi menyalahkan takdir
Berbahagialah mereka yang tertawa dalam kesedihan
Ia yang selalu memeluk walau juga ingin dipeluk
Mereka yang bertopeng ceria dalam kesakitan yang mendalam
Berbahagialah mereka yang merasa asing
Ia yang dibenci karena berbeda
Ia yang melawan
Ia yang bersuara karena benar
Berbahagialah mereka yang merasakan lapar
Ia yang ringkih memegang perutnya
Ia yang memakan promag untuk bertahan
Ia yang tak menginginkan lapar walau selalu datang tak diundang
Dan berbahagialah mereka yang merasakan penyesalan
*Penulis merupakan Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.