Washilah – Selain membahas September kelam, diskusi publik Solidaritas Perlawanan Kekerasan Seksual (SPeKS) yang dilaksanakan di depan gedung lama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Rabu (21/09) juga menyinggung persoalan femisida.
Salah satu pemateri, Rifka Muchlis, mengatakan kalau femisida adalah penghancuran gerakan perempuan.Ā
āFemi yang berarti feminim atau perempuan dan sida yang berarti pembunuhan. Femisida adalah gerakan pembunuhan untuk menghentikan gerakan-gerakan perempuan,” jelasnya.
Kata Rifka, Gerakan perempuan mulai terbentuk pada abad 19. Setelahnya, ada dua organisasi yang pada akhirnya bertikai karena berselisih paham mengenai hal poligami.Ā
Pada tahun 1928, sudah terbentuk 30 organisasi perempuan, disusul pada tahun 1950 yang ditandai dengan meleburnya 7 organisasi dan menamainya dengan sebutan ‘gerwis’.
Pada kongres pertama, gerwis yang kemudian berubah nama menjadi ‘gerwani’ yang saat itu hanya berfokus pada pelebaran massa berhasil mengumpulkan 1,5 juta orang dalam organisasi itu.
“Gerwani merupakan organisasi yang kuat dan besar, wajar saja kemudian penguasa orde baru takut dan membantai beberapa anggota gerwani sehingga organisasi tersebut hancur tepat pada tahun 1965,” bebernya.
Penulis : Nurwahdania (Magang)
Editor : Jushuatul Amriadi