Wujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender,  Kopri Rashul Gelar SGP

Facebook
Twitter
WhatsApp
Suasana saat Dr. Astrid  Veranita Indah, membawakan materi Metodologi Berfikir Filsafat Feminist Pada Kegiatan Sekolah Gerakan Perempuan (SGP) Diselenggarakan Oleh Kopri Rashul, berlokasi di Gedung Yapmi, Desa Sokkolia, Kab.Gowa, Jumat (27/08/2021).

Washilah– Korps PMII Putri (Kopri) Rayon Ushuluuddin, Filsafat dan Politik (Rashul) Komisariat UIN Alauddin Makassar gelar Sekolah Gerakan Perempuan (SGP),  bertajuk “Refleksi Gerakan dan Dialektika Gender di Era Disrupsi”, berlokasi di Gedung Yapmi, Desa Sokkolia, Kab. Gowa, Jum’at (27/08/2021)

Kegiatan berlangsung mulai Rabu-Ahad, 25-29 Agustus 2021. Dan diikuti oleh 12 peserta dari tiga daerah. Yakni, Pare-Pare, Bone dan Gowa sendiri.

Dalam kegiatan tersebut  ada delapan yang diturunkan yakni Sejarah Gerakan Perempuan Barat, Metodologi Berfikir Filsafat Feminist, Sejarah Gerakan Perempuan Timur, Sejarah Gerakan Perempuan Lokal Nusantara, Sejarah Gerakan Perempuan NU, Seks (Seksualitas dan Ketidakadilan Gender Prespektif Strukturalisme ), Pengetahuan dan Konstalasi Global Prespektif Feminist dan terakhir mengenai Paradigma Feminist dan Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan.

Ketua panitia, Sukmawati menjelaskan dengan tema tersebut  diharapkan mampu  mewujudkan  keadilan dan kesetaraan gender di era disrupsi yang tidak hanya berkutat pada teoritik dan materi belaka.

“Dalam kegiatan ini, bagaimana kemudian kita sebagai kopri mampu mewujudkan keadilan dan kesetaran gender di era digitalisasi,  tidak hanya sekedar teoritik maupun materi tapi betul-betul adil secara gerakan,” ungkapnya.

Dilain sisi,  Ketua Kopri Rayon FUFP, Andi Tenri Wuleng mengungkapkan tujuan SGP ini tentunya diperuntukkan untuk menambah wawasan dalam menganalisis ketimpangan gender yang ada. Serta memberi pelatihan baru untuk kader, dimana di forum ini Kopri diajarkan membangun mental untuk membawakan materi.

“Di forum ini Kopri juga di ajarkan bagaimana untuk membangun mental membawakan materi, mental  melakukan aksi dan advokasi, serta kemampuan intelek kopri dalam menganalisis berbagai ketimpangan gender yang ada,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia berharap  semoga kopri yang mengikuti kegiatan tersebut mampu menjadi perempuan yang revolusioner dan membawa perubahan dengan memiliki kesadaran dan kesetaraan gender.

” Semoga dari kegiatan ini sahabat (I) mampu memiliki kesadaran terkait dengan kesetaraan gender,” pungkasnya.

Penulis : Nur Afni Aripin
Editor : Agil Asrifalgi

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami