Ini hanyalah kata yang bisa ku ucapkan,
Bukan kue ataupun kado dan semacamnya
Di hari ini, mungkin menjadi hari bahagiamu
Melewati masa ke masa,
Menyusuri waktu yang tak pernah berhenti memutari arus arah jam.
Pintaku bukanlah puisi,
Melainkan kata romantis yang hendak ku rangkai,
Hingga menjadi sebuah doa.
Ucapku untukmu,
Jadilah wanita tangguh dan hebat
Layaknya Zainab binti Ali yang menjadi wanita pembela Islam di masanya.
Doaku untukmu,
Semoga Allah Swt senantiasa meridai setiap langkah yang ingin kau tempuh
Menjadikan niat yang kau pinta sebagai keberkahan dalam hidupmu
Dan segala doa yang ku panjatkan semoga menjadi Aminmu.
Harapku untukmu,
Lengkungan bibir yang melekat pada mulutmu,
Jadikanlah senyum tanda kebahagiaan
Dan setiap tetesan air mata yang menetes keluar dari matamu,
Menjadi bukti akan rasa kasihmu.
Maaf ku hanya mampu berkata,
Tak mampu memberi apa-apa
Itulah yang hanya bisa ku tulis dengan penaku,
Yang telah ku patah-patah hingga menjadi sebuah kata.
*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) semester III.