Aku terlahir dari rahim kesempurnaan
Tumbuh dengan belaian perdamaian
Tuhan mendekapku dengan rasa aman
Tanpa ada rasa ancaman
Perlahan aku merayap di atas bumi
Waktu tak terasa membuntuti
Mencoba menguak yang akan datang
Siapakah aku di masa depan
Akulah yang terlahir
Seorang makhluk bernama perempuan
Kehadiranku sebagai penanda zaman
Yang takkan lepas akan angan
Katanya aku lemah
Yang dengan seenaknya di rendahkan
Menjadi boneka perbudakan
Seakan tak punya hak kebahagiaan
Suara perlawanan kulantangkan
Mengais sebuah keadilan
Tapi semua segera pudar
Sekedar nyanyian pengantar tidur
Akulah sang perempuan
Aku bukan titisan iblis
Juga tidak berparas malaikat
Bukan pula parasit yang tak berguna
Tuhan mengangguk mengiyakan
Ketika ku meminta untuk merangkulku
Tak usah mengusikku
Karena ku tak mudah terpinggirkan
Ada Tuhan bersama perempuan
*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) semester II.