Jumat, 14 Oktober 2011 | Mitasari
![]() |
Dialog bersama BEM Fakultas Tarbiah |
Washilah Online- Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Fakultas Tarbiah Universiats Islam Negrei (UIN ) Alauddin Makassar mengadakan dialog yang bertema Mengurai Permasalahan Lalu Lintas Menuju Kota Dunia. Kegiatan ini digelar di Rumah Kopi yang bertempat di jl Alauddin Makassar , Jumat (14 /10/2011).
Dialog ini menghadirkan narasumber penting yaitu AKBP Muahammad Hidayat, SIK sebagai kepala satgas lalu lintas Poltabes Makassar. Dr A Tajrin Sp BM M, Kesdan Dr MuhnRuslin, Sp BM M, Kesse bagai dokter ahli beda mulut selaku korban kecelakaan.
Selain itu hadir pula perwakilan dari Form Pemuda Bersatu (FPB) yaitu Nur Cholis Syam serta Presiden mahasiswa, Pahmuddin Colik.
Menurut data yang disampaikan oleh Muhammad Hidayat, tahun 2011 dalam kurung waktu Sembilan bulan sudah 138 orang yang meninggal dunia akibat kasus kecelakaan. Selain itu dari data tersebut juga terdata sebanyak 75 % korbannya adalah pengguna seped amotor yang korbannya sebagian besar memiliki usia produktif.
“Pelnggaran adalah awal kecelakaan karena tidak disiplin pada aturan lalu lintas, ” tambah AKBP Muhammad Hidayat.
Nur Cholissyam selaku perwakilan FPB dalam kesempatannya, mengatakan bahwa sering terjadi ketidakjelasan Peraturan Daerah (Perda) mengenai penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir. “permasalahanlalulintas di Makassar bukan hanya kecelakan tapi parkir liar dankenyamanan lalu lintas pun perlu ditindaklanjuti”ungkapNurCholismenyampaikankepadaKetuaSatgasPoltabes Makassar.
Pahmuddin Colik mengatakan bahwa Makassar bukan tidak mungkin untuk menjadi kota dunia, namun keluhan mengenai penggunaan jalan pengawalan pejabat sering meresahkan pengguna jalan. Selain itu Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga harus mematuhi peraturan allu lintas. (Mita)