Jurusan Arsitektur Adakan Workshop Penelitian Kuntitat

Facebook
Twitter
WhatsApp

Rabu, 14 Desember 2011 | Suryani Musi
Suasana ketika penerimaan materi di FST UIN Makassar
Washilah Online-Jurusan Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan worshop penelitian kuantitaif, Rabu (14/12/2011).
Workshop ini mendatangkan pemateri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Eng Hanson Endra Kusuma. Ini akan berlangsung selama beberapa hari. Mulai tanggal 14 sampai 17 Desember. Workshop ini berlangsung di gedung FST kampus II Samta Gowa.
Menurut Master Engineering dari Universitas Tokyo tersebut memaparkan bahwa manusia bukan hanya butuh pengetahuan melainkan juga keterampilan. 
Workshop penelitian kuantitatif ini hanya fokus pada penelitiaan kuantitaif lantaran di dalam penelitian tersebut lebih memiliki banyak ragam. Dan, untuk penguasaannya pun lebih sulit.
“Banyak pengetahuan kecil-kecilan di dalam penelitian Kuantitatif. Itu musti dikuasai ketika seseorang memilih penelitian kuantitatif. Seorang penelitipun, bukan menetapkan metode penelitiannya pada kualitatif atau kuantitatif karena ia hanya menguasai hal tersebut. Akan tetapi harus disesuaikan dengan apa yang akan mereka teliti” kata Dr Handson.
Untuk jurusan Arsitektur, kedua-duanya penelitian bisa dipakai. Arsitektur membahas banyak hal. Bukan cuma sekedar ruang. Melainkan juga menganalisis berbagai ragam hal. Seperti sirkulasi, kenyamanan, keamaanan, privasi, dan sebagainya.
“Jika seseorang merancang bagunan, mestinya dia paham apa yang akan mereka perbuat. Terapannya ketika merancang ada pada konsepnya. Penelitian itu perlu, karena biasanya mahasiswa Arsitek ketika merancang, ia seolah-olah sudah merasakan apa yang dirancangnya sudah cukup bagus. Giliran dinilai oleh dosen, justru dapat nilai C,”tambahnya.
Mainset berpikir mereka yang perlu dibenahi. Bagus menurut Dr Hanson adalah, ketika bagus itu telah dinilai secara kolektif atau secara umum. Seperti itu yang mestinya diterapkan dalam konsep penelitian.
Ia juga menyarangkan bahwa UIN merupakan kampus baru. Ia menyarangkan untuk memunculkan sesuatu yang beda kampus ini dengan kampus lainnya. Menurutnya, di tempat lain penelitian akan Arsitektur masih belum kuat. Itu bisa diterapkan  di UIN.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami