Laporan | Nurul is Wardani/Magang
Washilah Online-Korps HMI wati (Kohati) gelar Dialog Lintas Agama di gedung Lecturer Theatre( LT) kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dengan mendatangkan tiga narasumber dari tiga agama berbeda, seperti Darmayasa (Wakil ketua Parisada Hindu Indonesia Sulsel) , Nuszul Fitri (mantan Sekertaris Umum PB Kohati/aktivis perempuan), dan M.Nanlolhy (Ketua II Persekutuan Gereja-Gereja wilayah SulselBar). Kegiatan ini juga dihadiri oleh ketua umum Himpunahasiswa Islam (HMI) cabang Gowa Raya dan ketua Kohati cabang Gowa Raya. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Ali Parman.
Dialog ini mengangkat tema “Aku, Perempuan dan Agamaku” menarik banyak perhatian dari mahasiswa.
Dalam dialog tersebut, ketiga narasumber memaparkan pandangannya masing-masing tentang sosok perempuan dalam agama masing-masing. Darmayasa misalnya, melontarkan pandangannya bahwa didalam agama Hindu, panggilan yang lebih sesuai untuk perempuan adalam wanita. Karena dari segi arti kata, wanita berasal dari bahasa Sangskerta yaitu Svanittha, dimana sva memiliki arti “sendiri “dan nittha yaitu “suci”, sehingga wanita diartikan sebagai seseorang yang dapat menyucikan diri sendiri. Hindu juga memandang wanita sebagai seorang terpelajar, sebagai seorang guru dan seseorang yang harus dimuliakan.
Narasumber kedua, M Nonlhy yang notabenenya seorang Kristiani, mengatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk. Bukan tulang tengkorak yang berarti keras kepala, bukan juga dari tulang kaki yang bisa diinjak-injak melainkan dari tulang rusuk yang mempunyai hati. Dari ketiga narasumber,pembicara terakhir adalah Nuzul Fitri, salah satu alumni dari UIN Alauddin Makassar, jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik. Sebagai narasumber dari agama Islam menjelaskan bahwa perpemuan setara dengan laki-laki. Bahkan masalah kepemimpinanpun, perempuan mempunyai hak untuk menjadi seorang pemimpin.
Selain melaksanakan dialog lintas agma didalam gedung LT, diluar gedung panitia juga mengadakan bazar buku dan pernak-pernik seperi pin, bros dan sticker.