Washilah — Sejumlah mahasiswa keluhkan sistem pelayanan registrasi di Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin Makassar yang dianggap kurang memadai, Sabtu (5/7/2025)
Salah satu mahasiswa berinisal D, mengeluhkan antrian panjang saat hendak masuk ke perpustakaan. Ia menilai pengisian daftar pengunjung untuk masuk ke perpustakaan itu memakan banyak waktu, karena mahasiswa harus menuliskan identitasnya secara manual.
“Menurutku tidak apa-apa sebenarnya ikut prosedur, tapi kalau antri terlalu lama bikin bad mood,” ujarnya saat diwawancarai, Rabu (3/7/2025).
Ia menambahkan kalau regulasi untuk masuk ke perpustakaan sekarang tidak efisien jika dibandingkan dengan yang dulu.
“Dulu mahasiswa cukup mengisi Nomor Induk Mahasiswa (NIM) di komputer dan langsung bisa masuk. Kalau sekarang ditulis nama, NIM, dan asal fakultas. Tidak efisien dan itu yang buat antrian panjang,” tambahnya.
Sementara itu, mahasiswa lainnya berinisial L menyatakan bahwa sistem pencatatan pengunjung terkesan seadanya, dan perlu diperbaiki.
“Cuma kurang efisien dan efektif. Karena biasa ada yang dicatatkan sama temannya, dan daftar pengunjungnya pakai tabel, lalu kayak tidak ada garisnya. Jadi tidak muat untuk tanda tangan. Jadi kayak harus ada garis lagi, jadi banyak tanda tangan palsu,” ungkapnya.
Terkait polemik tersebut staf perpustakaan angkat bicara, diantaranya adalah Yanto (bukan nama sebenarnya). Dalam wawancaranya, Yanto mengatakan bahwa alat tersebut sudah tidak berfungsi sejak tahun lalu.
“Seingatku sejak tahun lalu kayaknya itu” ucapnya.
Lanjut, Yanto mengatakan bahwa dampak rusaknya alat tersebut tak hanya berimbas kepada mahasiswa saja, tetapi juga kepada staf perpustakaan.
“Yang bikin susah itu menginputnya, karena ribuan data harus diketik satu per satu, kan tidak mungkin juga. Ada juga salah NIM-nya, kadang ada yang cuma tulis nama, kadang ada yang tidak dia tulis namanya. Kalau dulu langsung terinput,” jelas Yanto.
Senada dengan itu, Rudi (bukan nama sebenarnya) yang juga merupakan staf perpustakaan mengatakan pengadaan fasilitas sudah diajukan baru-baru ini, tapi pihak yang bertanggung jawab sedang berada di luar daerah.
“Sudah ditanya, terus bilangki ada di Mamuju dan banyak na perbaiki,” ujarnya.
Penulis: Gholib Al Hakam (Magang)
Editor: Nur Rahmah Hidayah











