Washilah – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Studi Agama Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) UIN Alauddin Makassar tutup Festival Agama-Agama dengan Talkshow Lintas Iman di Pelataran FUFP, Sabtu (25/11/2023).
Kegiatan yang mengusung tema “Urgensi Pendidikan dalam membina Keharmonisan antar Umat Beragama” ini menghadirkan narasumber dari berbagai lintas iman.
Ketua Panitia, Izzatul Jannah mengatakan festival ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama, sekaligus untuk memperkenalkan Prodi SAA secara luas di lingkungan kampus maupun di luar kampus.
“Salah-satu agendanya yaitu Talkshow Lintas Iman yang menghadirkan nasarumber dari berbagai agama seperti Islam, Kristen, dan Buddha,” jelasnya.
Ketua Umum HMPS SAA, Yan Lita Mahaputty mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan pertama kalinya oleh HMPS SAA yang juga dirangkaikan dengan Milad Prodi SAA selama tiga hari pelaksanaan.
“Saya berharap semoga festival ini tidak berakhir di kepengurusan kami saja, juga agar teman-teman dari jurusan lain bisa melihat pentingnya memahami keberagaman agama-agama,” harapnya.
Pendeta, Lidya K Tandirerung menjelaskan bahwa studi agama agama merupakan upaya objektif untuk melihat potensi positif dalam setiap agama. Ia menegaskan, meskipun bangsa Indonesia beragam, kebersamaan selalu dapat diwujudkan melalui pembinaan keharmonisian antar umat beragama.
“Harmoni itu lahir dari praktis kebersamaan keseharian yang dimulai secara genuine dan relasi kebersamaan itu juga lahir dari kemurnian motivasi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, narasumber lain, Muhammad Yunus Muin menjelaskan bahwa dampak positif keharmonisan antar umat beragama ini dimulai ketika lahirnya kebijakan dari Kementerian Agama sebagai bagian program prioritas yaitu moderasi beragama.
“Moderasi beragama bukan berarti kita menyamakan semua agama, namun bagaimana kita saling menghargai dan saling mengasihi antar pemeluk agama,” jelasnya.
Penulis: Rusmianti (Magang)
Editor: Nabila Rayhan