Washilah – Aliansi Mahasiswa Sains dan Teknologi (Almasi) gelar aksi mengenai polemik kebijakan UKT (Uang Kuliah Tunggal) di depan Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Senin (27/2/2023).
Aksi tersebut berhasil menduduki rektorat lantai tiga namun tidak mendapat tanggapan dari pimpinan.
Almasi menuntut isu turunan UKT di antaranya, SK 156 tentang nama-nama hasil peninjauan penetapan UKT yang terlambat keluar, ketidakjelasan penetapan UKT, dan tidak adanya waktu pertambahan pembayaran UKT.
Jendral Lapangan Almasi, Ayub Hendrawan, meminta kejelasan terkait SK 156 yang terlambat keluar, alhasil beberapa mahasiswa Sains dan Teknologi terpaksa cuti.
“Almasi akan tetap turun apabila tidak ada tanggapan dari pihak birokrasi,” ujarnya.
Kemudian, Mahasiswa Jurusan Peternakan, Ramadhan, berharap dapat diberikan kebijakan atas lambatnya membayar UKT.
“Besar harapan mahasiswa yang terlambat membayar UKT dapat mengikuti perkuliahan semester ini,” pungkasnya.
Penulis : Suryadi (Magang)
Editor : Heni Handayani