Seminar Kebudayaan DPK Latenriruwa, Menilik Kembali Budaya di Era Digitalisasi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Pemaparan materi oleh Dr Santri Sahar pada seminar kebudayaan yang dilaksanakan DPK Latenriruwa UIN Alauddin Makassar di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Jumat (02/12/2022). | Foto : Washilah-Suriadi

Washilah – Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Latenriruwa UIN Alauddin Makassar melaksanakan seminar kebudayaan dengan mengusung tema “Koeksistensi Budaya Lokal di Era Digital,” di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Jumat (02/12/2022). 

Ada tiga sajian materi yanag dipaparkan pada kegiatan tersebut, yaitu perspektif agama dalam memandang budaya di era kontemporer, kontribusi pendidikan dalam pelestarian budaya lokal, serta reseliensi budaya lokal di era society 5.0. 

Dosen Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, Dr Santri Sahar mengatakan, budaya merupakan bentuk pengetahuan dalam kehidupan masyarakat.

“Budaya juga suatu keyakinan yang menjadi pedoman dalam masyarakat,” katanya. 

Sementara itu, Ketua Panitia, Muhammad Iswandi, mengatakan bahwa seminar kebudayaan itu sangat penting karena kebanyakan budaya sudah tidak terlalu diperhatikan. 

“Seperti budaya sipakainge, sipakatau, dan sipakalebbi,” ucap mahasiswa Hukum Tata Negara itu. 

Ia pun berharap, seminar kebudayaan ini dapat bermanfaat kepada peserta untuk mengimbangi antara budaya dan digital.

Seminar tersebut mengundang beberapa organisasi daerah lingkup UIN Alauddin Makassar. 

Penulis : Suriadi (Magang)

Editor : Jushuatul Amriadi

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami