Washilah – Yayasan Pemerhati Masalah Perempuan (YPMP) Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Pelita Taeng memperingati 16 HAKTP bertajuk “Sound Of The Healing” di Istana Tamalate Sungguminasa, Selasa (6/12/22).
Kegiatan ini mengangkat tema “Ciptakan Ruang Aman, Kenali Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS)” dan mendiskusikan tentang alam, perempuan, dan spiritual. Selain itu, beberapa lagu Makassar seperti Pappasang Ri Longka, Ulu Je’ne, dan Langgam Mangkasara‘ turut dipersembahkan pada kegiatan tersebut.
Pimpinan Produksi YPMP, Aflina Mustafainah mengatakan, konsep kegiatan adalah sound of the healing atau suara sebagai alternatif penyembuhan.
“Dengan mengambil konsep sound of the healing, YPMP ingin menjadikan suara sebagai alternatif pemulihan dengan meminjam energi semesta,” beber Pino, sapaan akrabnya.
Salah satu peserta, Nur Khalisa M berharap, peringatan 16 HAKTP ini bisa menjadi contoh bagi komunitas lain dalam menggalang solidaritas perempuan.
“Semoga keberadaan perempuan lebih dimaknai potensi dan kesetaraannya, dan untuk para perempuan agar bisa meningkatkan solidaritas untuk membangun perlawanan terhadap berbagai bentuk kekerasan,” harap Mahasiswa UIN Alauddin Makassar tersebut.
Setiap tahunnya, peringatan HAKTP dilaksanakan selama 16 hari dimulai pada tanggal 25 November sampai dengan 10 Desember yang juga diperingati sebagai hari HAM Internasional. Pada awalnya, kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Penulis : Heny Mustari (Magang)
Editor : Jushuatul Amriadi