Peduli Kesehatan Ternak, Mahasiswa KKN Desa Tombo Tombolo Kecamatan Bangkala Sosialisasikan Obat-obatan Ternak

Facebook
Twitter
WhatsApp
Pemaparan Materi oleh salah satu Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), Muh. Nur Fadhillah, dalam kegiatan Sosialisasi Edukasi Obat-obatan Herbal yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 69, Desa Tombo Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Kamis (10/11/2022). | Foto : Istimewa

Washilah – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar Angkatan 69 Desa Tombo Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto mengadakan sosialisasi obat–obatan hewan ternak di Kantor Desa Tombo Tombolo, Kamis (10/11/2022).

Program kerja tersebut berangkat dari hasil pengamatan mahasiswa dengan mempertimbangkan profesi warga setempat. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petrenak kuda, kambing, dan sapi.

Salah satu Mahasiswa KKN, Muh Nur Fadhullah, memaparkan bahwa salah satu obat penambah nutrisi yakni Vitamin B-Kompleks yang berperan sebagai kofaktor enzim metabolisme sehingga penyerapan dan pemanfaatan nutrisi di dalam tubuh ternak dapat meningkat.

“Vitamin B-Kompleks berperan meningkatkan respon kekebalan tubuh ternak dengan meningkatkan produksi sel darah putih sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakit,” urai Mahasiswa Jurusan Ilmu Peternakan itu

Ia juga mengatakan, bila hewan ternak tidak diberikan vitamin secara rutin dapat menyebabkan dampak buruk bagi hewan ternak.

“Nafsu makan menurun, pertumbuhan bobot badan lambat, produksi susu rendah, dan dapat muncul gangguan pencernaan seperti diare atau konstipasi (sulit mengeluarkan fases),” paparnya.

Mahasiswa semester tujuh tersebut memberikan tips menyuntikkan vitamin pada hewan dengan menepuk paha hewan sebelum disuntik agar tidak kaget.

Salah satu peserta kegiatan, Haris Rani antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ia mengajukan pertanyaan apakah hewan betina yang hamil bisa diberi vitamin atau tidak.

Muh Nur Fadhullah menanggapi kalau hewan yang hamil tidak bisa diberikan obat. Sebab dapat mengganggu pertumbuhan anaknya di dalam kandungan.

“Nanti setelah lahir baru bisa dikasi lagi,” jelasnya.

Penulis : Tritia Kurniati

Editor : Jushuatul Amriadi

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami