Starting With Ending : Pentingnya Visi Hidup

Facebook
Twitter
WhatsApp
Doc Pribadi | Emiliana

Oleh : Emiliana

Ada satu hal yang sangat merubah hidup seseorang dan menentukan semua hal dalam hidupnya mulai dari persepsi, cara berpikir bahkan sampai ke cara dia bertindak. Yaitu ketika ia telah memahami dan memiliki visi hidup.

Apa itu visi?
Menurut Ustad Felix Siauw melalui akun YouTube-nya menjelaskan bahwa visi adalah pandangan hidup tentang akhir yang kita inginkan, “starting with ending“. Melihat segala sesuatu dari ujung yang diinginkan.

Apa rahasia orang besar dan berpengaruh atas semangat menjalani hidup mereka? Jawabannya karena mereka memiliki visi hidup.

Jika kita tahu persis tujuan dari sesuatu maka kita akan bisa memaknai hidup, teguh, dan tidak mudah bergeser. Membuat seseorang tetap pada jalur yang benar serta memberi alasan kenapa dia bangun setiap harinya bahkan siap untuk mati demi hal tersebut. Karena dia telah memahami dan mengerti nilai dari sesuatu sehingga tidak mudah putus asa. Saking pentingnya, visi hidup juga bisa menggambarkan kehidupan seseorang mulai dari cara dia berpikir, bertindak, berbicara, dan di lingkungan sosial seperti apa dia bergaul.

Bagaimana jika seseorang hidup tanpa visi?
Di dunia ini hanya ada dua tipe yaitu memanfaatkan atau dimanfaatkan. Orang yang tidak memiliki visi akan cenderung menjadi pengikut atau akan dimanfaatkan oleh orang yang memiliki visi. Mereka hanya mengikuti arus dan akan terombang-ambing oleh visi-visi orang lain.

Lalu apa yang menentukan visi hidup seseorang?
Jawabannya adalah informasi, semakin berilmu seseorang maka semakin panjang visi hidupnya.

Adapun beberapa tipe visi adalah sebagai berikut :

1. Jangka pendek, yaitu seseorang yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak terlalu memikirkan sebab-akibat apa yang dilakukannya. Bisa dibilang mereka yang ada di tipe ini tidak memiliki visi.

2. Jangka panjang, seseorang yang memiliki visi jangka panjang hanya akan berpikir tentang dunia, dunia dan dunia yang cenderung memiliki sifat kapitalis/sosialis.

3. Jangka sangat panjang, dia tidak memikirkan diri sendiri melainkan memikirkan dunia dan apa yang terjadi setelahnya, yaitu akhirat.

Pada hakikatnya Islam datang memberikan visi tertinggi. Membuat kita mengenali diri sendiri dengan cara mengenali sang pencipta yaitu Allah subhanahu wa ta’ala dengan tujuan menghamba kepada-Nya dan mengikuti petunjuk yang tertulis dalam Al-Quran. Bagi seorang muslim visi juga bisa disamakan dengan akidah.

Salah satu ulama besar Indonesia, Buya Hamka pernah berkata: “Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja”.

Lalu apa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya? Maka naikkan level hidupmu dan miliki visi hidup yang sangat panjang dengan memperbanyak informasi-informasi tentang akhirat. Manfaatkan masa pandemi ini untuk merenungi, berdialog dengan diri sendiri dan temukan visi hidupmu.

Di tingkat manakah visi hidupmu?
Apakah jangka pendek, jangka panjang atau jangka sangat panjang?

*Penulis Merupakan Mahasiswi Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Semester VIII.

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami