Tembereng Petuah untuk Si Jaket Hijau yang Bertolak Mengabdi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Dok. 2019 mahasiswa KKN angkatan 60 Kecamatan Tellu Limpoe, Kab. Bone sesaat setelah melakukan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN 171 Lagori.

Oleh : Epi Aresih Tansal

Rasa-rasanya sayang bila cerita seru dibalik pengabdian hanya sebatas cuap-cuap kenangan sepintas yang kembali dikenang bila bertemu kawan lama seperjuangan. Mubazir bila kenangan konyol, jenaka, haru, seru ini hanya disimpan dalam sebatas celengan rindu, mereka yang telah melalui ini hampir bersepakat mengatakan, bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah libur panjang menyenangkan, sebelum kembali pulang berjibaku menghadapi cecenguk hari hari nelangsa bersama risalah skripsi yang membosankan, ditemani buku dan jurnal yang berselewaran di perpustakaan.

Momen mengabdi yang sekaligus menjadi hadiah liburan terbilang anti-mainstream, komplit dengan wejangan aneka rasa dan petuah hidup khas kearifan lokal setempat. Tulisan ini ada sebagai manifestasi rindu dengan hari-hari menyenangkan itu, gelak tawa dan suasana haru melalui medan medan sulit untuk terus seia-sekata, memahami esensi kolektifitas yang sebenarnya. Menyaksikan rekahan senyum yang mengambang dari warga desa saat menyambut kedatangan, lalu sesak akhirnya melihat tetes air mata kehilangan dan lambaian tangan perpisahan saat melepas kepulangan.

Dengan senang hati semoga cuap-cuap yang ditulis disela revisi yang menjenuhkan ini, menjadi sedikit juadah bagi teman-teman yang sedang dalam misi mulia. Selamat bertualang, semoga berhasil bersetia bagi yang tetap ingin menjaga hati dan semoga beruntung menemukan sosok pengisi hati yang baru untuk kamu yang masih sendiri. Mari rayakan berpamitan ria dari kerewelan Samata untuk beberapa hari yang lama.

Mahasiswa semester VIII boleh dikata telah terdewasakan dengan pengalaman organisasi, orasi dan selalu terjun dalam setiap aksi demonstrasi, rasa-rasanya pantang berlagak manja merengek cengeng bila lokasi tidak sesuai ekspektasi, pihak LP2M tidak bisa meladeni sikap manja teman-teman satu persatu yang jumlanya bukan main ini untuk bisa seenak-enaknya pilah-pilih lokasi sesuka hati, maka bersikap dewasalah menerima keputusan bila kamu bukan dalam kategori yang layak untuk memilih (sedang hamil, sakit dan dalam masa pengobatan).

Jangan berkecil hati dulu bila ditempatkan di lokasi yang jauh dari peradaban modernis, kurang greget, bila medannya tergolong nyaman-nayaman saja, akses jalan bagus, listrik ada, jaringan 4G aman, idomaret dan alfamart dimana-mana hampir tidak jauh beda dari kehidupan kamu di Samata sebelumnya, sungguh disayangkan sekali jika kamu kembali kerutinitas yang lagi-lagi sama. Justru lokasi pedalaman, yang banyak diantara kita menganggapnya sebagai ketidak adilan atau kesialan, sangat mungkin banyak menampar diri untuk belajar menghidupkan nurani kita yang mungkin telah lama mati suri, menurut riset dari Profesor Sians dan Teknologi di Massachusetts Institute of Tecnology Amerika Serikat, Sherry Turkle bahwa terlalu candu dengan aktivitas virtual pada gawai mengakibatkan manusia kehilanga 65% rasa epati sebagai sikap humanisnya.

Lain padang, lain belalang, lain lubuk, lain ikannya, pepatah lama ini harus dipahami betul oleh setiap mahasiswa yang tengah mengikuti program KKN, kurang lebih mode adaptasi harus diaktifasi. Hidup disana awalnya terasa asing dan mungkin kamu harus terpaksa ikut dengan gaya hidup yang baru, sama halnya dengan cerita jenaka mahasiswa KKN angkatan 60 yang tercatat sebagai pemberangkatan terbanyak sepanjang sejarah UIN Alauddin.

109 mahasiswa yang berangkat ke Tellu Limpoe Kabupaten Bone, juga punya cerita jenaka tidak kalah dengan mahasiswa KKN di Kabupaten Luwu yang dipaksa mengakrabkan lidahnya dengan sagu, Tellu Limpoe Squad dituntut untuk segera berkomunikasi intens dengan warga, mau tidak mau suka atau tidak !!!… praktek bahasa bugis dengan aksen serindai siap jadi jurus pendekatan, menyoal warga yang lebih mempercayai orang pintar (dukun) daripada para medis menjadikan angka kematian muda yang cukup tinggi di wilayah ini.

Kepala Camat dan hampir semua pemerintah setempat mengeluhkan sikap warga yang lebih mempercayai orang pintar dalam pengobatan ketimbang paramedis yang sudah disediakan, buah sengal yang dilematis kemudian digantungkan harapan kepada mahasiswa KKN yang datang mengabdi, beberapa ide kreatif kemudian bermunculan, di desa Lagori mahasiswa melakukan komunikasi aktif dengan mempersuasi warga sedangkan posko tetangga di desa Batu Putih berinisiatif merealisasikan sebuah kebun obat. Beberapa tanaman herbal yang mudah ditemukian dikumpulkan dan dikembangkan dalam sepetak tanah, dan diperkanalkan khasiatnya kepada warga sekitar.

Topografi Tellu Limpoe terbilang ekstream, sebuah desa yang terbentuk dari pegunungan yang berimpit apik sehingga akses transportasi terjal dan menanjak ditambah tidak semua jalan rata dengan aspal, walhasil motor-motor sijaket hijau berjuang keras melalui medan dan berlangganan rutin mengganti kampas rem belakang dan cakram. Sukses tidaknya pengabdian ditumpukan pada rasa solidaritas saling ada dan saling bertanggung jawab satu sama lain dengan teman seposko, nama baik almamater universitas juga dipertaruhkan, jadi bijaklah dalam bersikap teman-teman.

Menjaga kenyamanan satu sama lain di posko adalah cara terbaik menjaga kekompokan, amati dengan baik satu persatu perangai temanmu sehingga tidak salah merespon bila dalam situasi yang kurang mengenakkan. Hindari sikap gemar menyuruh dan menganggap diri patut selalu didengarkan, buang tabiat sok berkuasa dan menganggap diri superior diposko kalau tidak !!! bersiaplah kamu akan dijauhi dan digibahi teman-teman poskomu. Atur dengan adil jadwal masak dan membersihkan untuk meratakan tanggung jawab, jika ingin bertidak komunikasikan baik dengan kepala Desa dan tokoh masyarakat disana.

Minggu pertama, setelah berinteraksi dan berjalan-jalan disekitaran Desa ide teman-teman pasti bermunculan untuk merumuskan program kerja yang akan ditawarkan pada saat seminar program kerja dihadapan para tokoh masyarakat dan warga, yang logic yah teman-teman waktu mengabdi hanya 45 hari, jangan memborong semua tawaran dan keluhan warga untuk diserab menjadi program kerja, takutnya bila salah satu dari beberapa program yang tidak berjalan akan menjadi momok untuk almamater kita, dan estimasikan juga rupiah untuk mendanai proker jangan sampai tekor disana, biaya untuk menyelesaikan risalah skripsi sehabis pulang juga butuh rupiah yang tidak sedikit “penelitian dan revisi”.

Cinta lokasi tidak mungkin bisa dinafikkan terjadi di masa KKN, 24 jam/ hari dilalui bersama, dari mulai aktivitas sederhana yang memupuk kedekatan. Sebelum tidur kemungkinan untuk saling menatap itu ada, menurut Joan Kellerman psikolog Massachusetts Universty memaparkan hasil penelitiannya dari 72 pasangan yang diuji saling bertatapan hanya selama 2 menit, hasilnya bahwa kontak mata dapat menghubungkan seseorang satu sama lain, bahkan memicu rasa cinta.

Menurut riset Joan Kellerman pada tahun 2016, aktivitas makan bersama adalah satu dari alasan bagaimana proses jatuh cinta itu terjadi. Makan bersama menciptakan suasana yang membawa seseorang merasa saling dekat satu sama lain mengikat hubungan emosional yang erat, sehingga tidak mungkin mudah saling melupakan, cinta selalu datang tiba-tiba dari aktivitas sederhana yang rutin dilakukan dalam situasi yang natural.

Bersikap bijak menanggapi cinta itu perlu apalagi kalau kamu sudah punya pasangan sebelumnya, please jaga hati !!! hehehehe. Sebagai teman seperjuangan yang sama-sama datang ke kampung orang, jangan pernah memelihara sikap ingin lolos sendir yah…. oleh karena almamater yang kita kenakan sarat akan nilai-nilai Islam, jangan terus-terusan mengkambing hitamkan kordes atau satu teman untuk mengisi sajadah Imam seterusnya, dan kalau bisa khutbah jum’at juga dibagi adil yah bung…

Ini notifikasi khusus untuk cewek-cewek posko, jangan ada geng diantara kalian yah girls bahaya, bisa pecah kongsi kalian disana, cewek-cewek di posko juga kadang sering memperlihatkan sikap lemah tidak berdaya, sehingga angkat gallon waktu ngekost di samata bisa, setelah di posko kekuatan worder womennya itu hilang, karena ada cowok-cowok yang bisa angkatkan. hihihihihi….

KKN UIN Alauddin Makassar, sederhananya berbasis masjid yang menghidupkan nilai-nilai religious dalam pengabdian, dengan kegiatan keagamaan seperti mengadakan festival anak soleh, peringatan Maulid Nabi dan isro’ mi’raj serta program wajib meramaikan TPA, menghidupkan cinta Quran bersahaja dibenak anak-anak yang menggemaskan. Menjadi tenaga relawan mengajar di sekolah-sekolah setempat juga dilakoni, kontras dengan kebiasaan kita sewaktu mahasiswa yang mungkin sering bangun telat.

Terbiasa menjadi makhluk nocturnal karena begadang, setiap pagi mungkin menjadi sial terjadwal apalagi kalau harus antre kamar mandi, kordes kadang kala kelabakan kalau anggota sulit diarahkan apalagi bila cewek-cewek posko juga kelamaan dandan, walhasil dua jam mata pelajaran telah berakhir sementara anda sekalian belum bergegas ke sekolah, ini patut diberi notofikasi.

Melalui tulisan ini semoga bisa menjadi hiburan sekaligus wejangan yang kiranya bermanfaat untuk teman-teman yang tengah berjuang disana, di desa yang juga Indonesia. Mohon untuk benar-benarkan mengejewantahkan tridharma perguruan tinggi dengan totalitas mengabdi. Pertama yang harus dipahami bahwa KKN adalah kerja kolektif, tidak ada superman atau superwomen di posko, hanya ada super team. “kompak” modal penentu yang paling menentukan nasib program kerja teman-teman.
Jangan lupa ber-selfie ria di tepi pantai, gugusan gunung, savana, dan persawahan karena sejatinya KKN adalah Kuliah Kerja Ngenggg, rajin-rajin buat insta story dan posting foto pengabdian tambahkan #KKN62UINAM. Lengkap dengan diksi kreatif untuk caption memamerkan keseruan.

*Penulis Merupakan Alumni Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami