Laporan| Nur Mustaqimah
![]() |
Illustrasi |
Dua fakultas di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin dinilai memiliki ruang kelas yang minim, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Fakultas Ilmu Kesehatan. Pasalnya, jumlah mahasiswa di dua fakultas itu, tak sebanding dengan ruang… kelasnya. Apalagi, jumlah mahasiswa di dua fakultas itu, terbanyak di kampus hijau ini.
Munawwarah misalnya, mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi ini mengatakan, minimnya ruang kelas, terkadang antar sesama rekan-rekanna yang lain, harus saling berebutan untuk mendapatkan kursi di ruangan. “Ruang kuliah di fakultas Tarbiyah memang terhitung sangat minim, bahkan sering terjadi saling berebut ruang kuliah” aku Munawwarah.
Hal senada, diungkapkan Nirwana, mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi ini menilai, tidak perlu ada penambahan kelas di setiap prodinya, jika ruang kuliah masih kurang. “Misalnya pendidikan biologi.
Dulu hanya sampai kelas 3.4, tapi sejak tahun 2010 ditambah sampai kelas 5.6” kata Nirwana, mahasiswa dengan prodi yang sama,”ujar Nirwana.
Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr Salehuddin Yasin mengatakan, ruang kuliah di fakultas Tarbiyah masih mencukupi. Apalagi, kata Salehuddin, jadwal perkuliahan itu sendiri sudah diatur. “Jika mereka masuk tidak sesuai dengan jadwal, misalnya saja dosen yang menggeser jadwal kuliah yang telah disusun sebelumnya. Hal itu yang mengakibatkan sehingga terkadang mahasiswa tidak mendapatkan ruangan,”kata Salaheddin, Rabu ,7 Desember, lalu.
Disinggung masalah pembangunan rumah sakit tipe B di kampus I Makassar, yang akan dijadikan tempat ruang rawat inap, sebagai persyaratan diadakannya jurusan pendidikan dokter di FIKES. Sehingga, mahasiswa semester V Fakultas Tarbiyah yang masih berkuliah di Kampus I, bakal dipindahkan perkuliahannya. Sementara di Kampus II Samata sendiri yang masih minim ruang kuliahnya.
Mengenai persoalan itum Salehuddin Yasin menegaskan, tidak akan terjadi hal seperti itu. Pasalnya, kata dia, tidak semua ruang kuliah yang ada di sana (Kampus I, red) akan dihancurkan dan diganti dengan ruang rawat inap. ” Hanya ruang kuliah yang tidak terpakai dan sudah tidak layak pakai yang akan di bangun ulang. sedangkan, ruang kuliah yang masih terpakai akan tetap ada, sehingga nanti masih ada perkuliahan meskipun juga akan ada rumah sakit tipe B”ujarnya