Diskusi dan Nobar Film ‘Dragon for Sale’ Lesbumi, Ungkap Sisi Gelap Pembangunan Pariwisata Pulau Komodo

Facebook
Twitter
WhatsApp
Pemantik saat sedang berdiskusi dengan para peserta Diskusi dan Nobar film Dragon For Sale, yang diadakan Lesbumi, di Sekretariat Ilmu Ekonomi, Rabu (13/9/2023). | Foto: Washilah-Muhammad Yusrifar Jafar (Magang).

Washilah – Lingkar Belajar Mahasiswa Ilmu Ekonomi (Lesbumi) menggelar Diskusi dan Nonton Bareng (Nobar) film dokumenter berjudul “Dragon for Sale” di Sekretariat Ilmu Ekonomi, Rabu (13/9/2023).

Ketua Umum Lesbumi, Agustiawan Putragesi, menjelaskan film Dragon for Sale menceritakan seluk beluk di balik pembangunan pariwisata di Labuan Bajo.

“Sebagai bentuk pemahaman kepada peserta, melihat kasus-kasus di Pulau Komodo, serta bagaimana Pemerintah Indonesia sangat berambisi menciptakan proyek 10 Bali baru yang akan mengundang banyak investor-investor,” ujarnya.

Ketua HMJ Ilmu Ekonomi, Arnisa, berharap usai dilaksanakannya kegiatan tersebut peserta bisa melihat bentuk ketimpangan-ketimpangan dan eksploitasi alam yang dikhawatirkan akan mengganggu keberlangsungan kehidupan satwa di sana.

“Lewat film kita bisa melihat penderitaan warga akibat dari perilaku dari pemerintah dan juga kita bisa melihat ternyata pemerintah tidak lagi berpihak pada warga,” ujarnya.

Salah satu peserta, Moh Fauzan, menyampaikan pesan yang dapat ia petik melalui film tersebut.

“Jangan bangga, jangan senang dan jangan pernah percaya dengan pembangun, baik itu dalam sektor pariwisata dan lain-lain di daerah kita, karena itu bisa saja menjadi masalah bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya,” tutupnya.

Penulis: Muhammad Yusrifar Jafar (Magang),
Editor: Nabila Rayhan

  Berita Terkait

Pencarian Berita

Lihat Arsip Kami