Washilah –Tanpa disadari bullying bisa sangat berdampak buruk dalam hidup korbannya. Seperti yang di kisahkan dalam pentas teater inagurasi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada tanggal 16 November 2024 di gedung Auditorium RRI Makassar.
Dari balik panggung muncul seorang wanita yang terlihat tergesa-gesa setelah melihat kawannya terduduk dangan badan yang terikat tali.
“Kenapa kau bisa sampai terikat seperti ini? Siapa yang melakukan ini ihram?” ucap zizan, seorang wanita yang datang dengan memakai tas ranselnya.
Di sudut lain, muncul sekelompok mahasiswa, mereka acap kali melakukan bullying, ihram dan zizan juga tidak luput jadi korban mereka. Mulai dari bullying verbal hingga di perintah mengerjakan tugas bak romusha.
Suatu waktu, para mahasiswa pembuly yang terdiri dari Azwan, Asril, Shelin, Zara ini rupanya sudah membuat rencana jahat untuk memfitnah Zizan. Mereka berupaya membuat Zizan seakan mabuk berat hingga pingsan di tempat.
Mereka mencampur air minum Zizan dengan obat tidur. Zizan tertipu daya dan meminumnya lalu jatuh pingsan. Untuk memuluskan rencananya, sekolompok pembully ini mengatur properti sedemikian rupa. Sebotol minuman keras mereka taruh di samping Zizan lalu mereka potret seolah ia telah mabuk-mabukan dan menyebarkan gambar tersebut di media sosial mereka.
Akibat dari ulah para pembuly tersebut, Zizan banyak mendapatkan cacian dan cibiran dari mahasiswa lain, setiap ia berjalan di lorong-lorong kampus bahkan di ruang-ruang kelas ia kerap dijauhi oleh teman-teman nya.
Zizan memang perempuan yang rapuh, hal seperti ini sunggah berat baginya. la yang tak sanggup lagi menahan derita, hingga nekat menggoreskan pisau di arteri radialisnya, berniat mengakhiri hidupnya. Selain pembulian di kampus, di tambah lagi ia merupakan korban anak broken home. Dimana pertengkaran kedua orang tuanya sudah menjadi hal yang biasa ia dengar setiap harinya.
Sebagai teman, Ihram merasa ada yang salah dengan kematian temannya, Ia tahu betul mana mungkin seorang Zizan akan meminum minuman keras seperti foto yang tersebar. Ihram mencoba mencari tahu tentang hal ini untuk mengungkap kebenaran di balik kematian temannya.
Saat berjalan melewati kelas-kelas, ihram tidak sengaja mendengar percakapan mahasiswa pembuly sedang berbincang membahas tentang kematian dari Zizan. salah satu diantaranya Zara, dengan panik menyampaikan “Zizan kemarin bunuh diri! apakah ini karena fitnah kita kemarin?” Ihram tidak lupa mengambil vidio dari percakapan mereka sebagai bukti yang bisa ia tunjukkan kepada pihak berwajib.
Saat proses pembelajaran berlangsung, pihak polisi datang dengan membawa surat penanggapan untuk keempat mahasiswa tersebut. Dengan tertangkapnya mereka berakhir pula drama pada malam ini.
Terdengar dengan keras tepuk tangan serta sorakan dari bagian bangku penonton, pengapresiasi pertunjukan yang baru saja terselesaikan.
Ketua panitia, Muh.Imam Syafi’i dalam wawancaranya di sela-sela pertunjukan mengatakan bahwa teater ini semata-mata ingin menyampaikan bahwasanya dari praktek pembullyan banyak memberikan dampak negatif terutama bagi korban yang merasakan.
“Dari pertunjukan teater ini kami ingin menyampaikan bahwa pembullyan sama sekali tidak memiliki manfaat dan hanya menghadirkan dampak negatif,” katanya.
Penulis :Nandya Fitri Ramadhani (Magang)
Editor: Sriwahyuni