Washilah – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin Makassar, selenggarakan Sharing Session, di Balla Lompoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Rabu (14/8/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengungkap sejarah panjang persaudaraan antara masyarakat Makassar dan suku asli Australia, dan terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa para pencari teripang yang berangkat dari Pelabuhan Makassar ratusan tahun lalu mengawali hubungan baik antar keduanya.
Kegiatan ini menghadirkan Seniman Aborigin asal Australia, Ngulmiya Nundhirribala, yang bercerita tentang keyakinannya atas ikatan persaudaraan antara orang-orang Marege, khususnya dari Klan Nundhirribala, dengan Masyarakat Makassar. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan banyaknya bukti-bukti dalam kebudayaan di Marege yang menguatkan adanya ikatan dan interaksi antara masyarakat Makassar dan suku-suku Aborigin di wilayan Arnhem Land pada masa lalu.
Selama kegiatan, Ngulmiya menyampaikan pesan yang sangat berkesan.
“Kegiatan ini mengingatkan kita semua bahwa kita adalah saudara, kita adalah keluarga, itu perlu kita jaga hingga saat ini,” ucapnya.
Ketua Panitia, Dewa Agung juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antara masyarakat Makassar dan Australia.
“Harapan saya semoga kegiatan ini bisa berkembang kedepannya dan tetap terjalinlah hubungan baik antara Makasar dengan Australia,” ujarnya.
Dosen pembimbing, Nurul Utaminingsih, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa HI.
“Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa tentang dinamika hubungan internasional, khususnya dalam konteks sejarah dan budaya,” jelasnya.
Penulis: Ida Yani (Magang)
Editor: Sriwahyuni